Selamat Hari Blogger Nasional
27 Oktober 2012
It will gonna be a long story ~
Mengingat kembali kapan pertama kali saya bikin blog ini sejak Oktober 2008. Sejak 2007 saya sudah suka nulis review, mulai dari review film, drama, maupun buku. Saat itu sih lebih banyak review K-Drama dan Dorama di bandingkan yang lainnya di blog Multiply. Tapi karena sambutannya lumayan *ecieee* dan archivenya makin banyak, maka saya putuskan untuk di jadikan blog khusus sendiri.
Mengingat kembali kapan pertama kali saya bikin blog ini sejak Oktober 2008. Sejak 2007 saya sudah suka nulis review, mulai dari review film, drama, maupun buku. Saat itu sih lebih banyak review K-Drama dan Dorama di bandingkan yang lainnya di blog Multiply. Tapi karena sambutannya lumayan *ecieee* dan archivenya makin banyak, maka saya putuskan untuk di jadikan blog khusus sendiri.
Itu juga alasan kenapa archive saya mulai dari tahun 2007 karena hasil pindahan. Kalo posting aslinya disini mungkin ya dari awal Oktober itu~ review drama sepertinya. Saya lupa tepatnya. That's why I never celebrate this blog anniversary as I don't know for sure the exact date~ so I took liberty to celebrate it every month with giveaway and held a big celebration on my birthday, hehe.
Lalu kenapa namanya Kumpulan Sinopsis Untukmu? Kenapa bukan kumpulan resensi atau kumpulan review? Well, ini ceritanya agak lame sih. Jadi karena tahun segitu saya masih cupu (maklum, saat itu kan masih kelas 1 SMP) jadi yang saya sebut review itu lebih tepat disebut essai menceritakan kembali. Walaupun di akhir tulisan tetap saya selipkan komentar pribadi, tapi tetep aja isinya jadi full spoiler lah yaaaa~ coba baca aja review-review awal saya yang lame itu *aku maluuuu*
Karena saya sadar banget tulisan saya zaman dulu nggak mendekati definisi Review/Resensi yang baik maka dengan humblenya saya pake nama Kumpulan Sinopsis Untukmu. Belakangan ini nyesel sih, kenapa dulu nggak ngasih nama 'Kumpulan Resensi Untukmu', haha. But, well, I kinda like just the way it is now. Lagi pula SEOnya sudah bagus banget di google rank, so no complaint anymore deh..
Karena saya merasa kesepian #eaaaa. Serius, sepi. Nggak ada teman yang spesifik mereview apa yang saya review. Kalau pun ada biasanya di campur dengan blog pribadi. Saya jadi merasa nggak punya identitas dan akibatnya jadi nggak semangat buat update blog. Udah tahu sejak lama sih soal BBI di Goodreads, sejak di daftar awal masih hanya berisi 30 blog waktu itu. Yang jelas saya masih belum ngeh, cuma terpikir, "Oh, ada juga ya ternyata yang suka ngereview buku kayak saya."
Tapi tetep merasa beda karena postingan saya kan masih campur dan belum rela misahinnya. Trus makin lama kok Bogger Buku Indonesia makin seru ya (Iya, saya sudah sering blogwalking ke blog BBIers saat itu, cuma gentayangan aja sih tanpa meninggalkan jejak). Pada posting bareng dan sebagainya.. Then I decided to join them after long making decision [read this]. Banyak pertimbangan, di antara lain sayang sama review-review film dan drama. But, I never regret it. Sekarang saya punya identitas.
Tapi tetep merasa beda karena postingan saya kan masih campur dan belum rela misahinnya. Trus makin lama kok Bogger Buku Indonesia makin seru ya (Iya, saya sudah sering blogwalking ke blog BBIers saat itu, cuma gentayangan aja sih tanpa meninggalkan jejak). Pada posting bareng dan sebagainya.. Then I decided to join them after long making decision [read this]. Banyak pertimbangan, di antara lain sayang sama review-review film dan drama. But, I never regret it. Sekarang saya punya identitas.
.Saya Blogger Buku.
Mau bergabung menjadi Blogger Buku Indonesia?
Nah, biar lebih gampang, sini saya rekap sekalian ya how-to guide bisa di baca sendiri di mari:
UPDATE: Untuk FAQ (18/01/2013) resmi mengenai BBI, silakan cek FAQ Fanpage BBI
UPDATE: Untuk FAQ (18/01/2013) resmi mengenai BBI, silakan cek FAQ Fanpage BBI
JOIN BBI:
Keuntungannya banyak: Ketemu para blogger buku Indonesia itu kayak ikan ketemu
air~ rasanya segar dan hidup. Ketemu teman sekolam, berasa soulmate banget deh.
Haha. Ngobrol nyambung. Pengetahuan tentang dunia buku dan penerbitan bertambah. Banyak dapat kisikan obral buku dengan harga super miriiiiiiing. Sering kecipratan rezeki, entah menang kuis/giveaway atau emang rezekinya kebagian buku gratis dari penerbit, and so on, and so on~ terlalu banyak untuk diceritakan (apaaan..)
Yang berkesan itu kalau lagi ada event dan posting bareng. Kalau posting bareng tentang buku yang Oke tuh langsung galau~ kayak Sarah's Key dan My Top 5 Boyfriend. Bisa seru-seruan sendiri, kayak pas lagi Secret Santa, heboh banget nyari buku wishlist yang di jadiin wishlist si doi, belum lagi heboh nebak siapa yang jadi Santa kita.
Yang berkesan itu kalau lagi ada event dan posting bareng. Kalau posting bareng tentang buku yang Oke tuh langsung galau~ kayak Sarah's Key dan My Top 5 Boyfriend. Bisa seru-seruan sendiri, kayak pas lagi Secret Santa, heboh banget nyari buku wishlist yang di jadiin wishlist si doi, belum lagi heboh nebak siapa yang jadi Santa kita.
Kerugiannya:
Dompet jebol alamakjaaaang. Sebenarnya ini kembali ke diri kita masing-masing sih, kalau bisa nahan diri ya aman. Gara-gara cakupan selera membaca yang luas
jadinya setiap blogwalking dan baca review buku yang bagus eh
jadi mupeng, trus dimasukin ke wishlist, trus hunting, trus beli deh.
Belum lagi godaan sale gila-gilaan. Itu pun akhirnya cuma ketimbun sampai berdebu dan diselepin ke sela-sela tempat
yang tersissa. Kapan dibaca? Hanya Tuhan dan dia yang tahu #tsah..
Semuanya avid reader, book hunter, book spender, book piler (ini
saya sotoy bikin istilah englishnya, nggat tahu bener atau salah).
Sukanya pada nimbun buku banyak-banyak, entah kapan dibacanya. So many
books, so little time. Jadi suka banget kalap kalau ke pameran dan ada
diskon buku. Pokoknya prinsip timbun dulu, baca kemudian itu sudah
mendarah daging. Tapi yakin deh nggak ada yang nyesel. Kalau pun sekarang nyesel tak lama bakal terulang lagi dan kita tetep hepi #HEH
it's our guilty pleasure
PS: Posting bareng BBI (Blogger Buku Indonesia) dalam rangka Hari Blogger Nasional
PS: Picture credit to Pinterest