Penulis: Minn
Penyunting: Ita Novidyaa
Penerbit: PING!! (Diva Press)
Tahun: Maret 201
Hlm: 267
ISBN: 978027968523
Harga: IDR 40.000
Rating: 3/5
Sinopsis:
Spring Sonata:
Kehidupan Matt yang tenang mulai terganggu dengan kehadiran Rheina yang super berisik dan heboh. Rheina Hutabarat, nama yang aneh didengar, apalagi harus diucapkan, oleh lidah Matt Strauss. Tapi mau bagaimana lagi, ayahnya sudah memutuskan, catat ini, secara sepihak, untuk menampung gadis dari Indonesia itu, untuk tinggal di rumah mereka.
Kita akan ditemani keindahan Praha dan Cheko, belum lagi deskripsi sonsta gubahan para maestro musik klasik terkenal bertebaran di sepanjang cerita. Sonata for two pianos, Simfoni No. 5, Spring Sonata karya Beethoven serta karya komposer lain ada dimana-mana.
Deskripsi lokasi yang detil pun sukses membuat saya seolah benar-benar berada disana. Kita dibawa berjalan-jalan ke Karluv Most, Jembata Charles, dimana pertunjukan musisi jalanan selalu menemani pengunjungnya, konon katanya tempat yang sangat romantis. Tempat patung John Nepomuk, kastil. Lalu Beethoven-Haus di Praha. Ah, jadi pengen kesana.
Gaya bahasanya memang pakai bahasa kaku macam terjemahan, tapi saya suka cara bercerita Minn untuk kategori teenlit ini, lumayan dalam, menurut saya. Banyak kalimat-kalimat yang ngena. Belum lagi pesan moral yang ingin disampaikan. Bahwa mendendam itu hanya menyiksa diri sendiri. Orang yang menyimpan kebencian itu sebenarnya terlihat kasihan.
"Kalau jatuh cinta, orang lain akan bahagia bersamamu. Tapi, kalau membenci, kau akan sendirian." p.149
Kemudian, saya makin senang ketika mulai ada perkembangan karakter. Setelah melewati masa-masa penuh kebencian, akhirnya konflik pun bisa terselesaikan walaupun penuh dengan emosi. Pada chapter selanjutnya karakter Matt mulai berubah, for the better of course. Disinilah menurut saya, ketika orang sudah melepaskan kebencian di hatinya, akan menyisakan ruang kosong untuk mencintai. Seperti Beethoven yang selalu gagal dalam cinta. Pesan moral yang ingin disampaikan penulis tentunya adalah dilarang memendam perasaan.
"Orang yang jatuh cinta diam-diam akan selamanya jatuh cinta sendirian." p.220
Terlepas dari betapa sukanya saya dengan ide serta gaya bercerita dan penyampaian pesan novel Spring Sonata, namun menurut saya masih ada kekurangan dalam buku ini. Banyak plot yang hilang dan mengganggu, seperti misalnya sejak awal Rheina sudah menyukai Matt bahkan sebelum mereka bertemu, tapi tidak pernah dijelaskan bagaimana dan mengapa Rheina bisa jatuh cinta, eh tiba-tiba saja jatuh cinta.
Kemudian juga masalah penyuntingan yang kurang rapi. Beberapa kalimat terlihat agak aneh dan kurang kata sambung atau kata pelengkap. Tapi secara keseluruhan sudah oke dan masih tetap bisa dimengerti. Saya suka tiap beberapa lembar selalu ada halaman berwarna pink. Hanya saja dialognya juga ikutan dicetak dengan warna pink jadinya agak sakit di mata. It will be much better in black print.
Spring Sonata merupakan teenlit yang menarik. Buat kalian pecinta teenlit yang ingin diajak berjalan-jalan ke Republik Cheko dan mampir melihat keindahan kota Praha serta ditemani dengan lantunan melodi karya musisi terkenal di dunia, well, novel ini pasti cocok buat kamu. It was a pleasant read.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar