Setelah melakukan interview bersama Christian Simamora lalu mengunggah review buku akhirnya Blog Tour : Marry Now, Sorry Later pun memasuki puncak acara di blog buku 'Oky dan Buku'. Postingan ini adalah event yang paling ditunggu-tunggu, yaitu saatnya Giveaway jeng jeeeeng. Siapa sih yang nggak mau mendapat buku Marry Now, Sorry Later secara cuma-cuma?
Nah, Penerbit Twigora dan Christian Simamora kali ini akan membagikan 1 buah buku Marry Now, Sorry Later untuk satu orang yang beruntung. Caranya mudah sekali, cukup ikuti langkah berikut dibawah ini:
- Jawab pertanyaan berikut pada kolom komentar: Menikah apakah harus dengan cinta? Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?
- Follow 'Oky dan Buku' via Google Friend Connect, Bloglovin', Facebook Fanpage, dna Twitter @okeyzz
- Follow akun twitter @TWIGORA dan Christian Simamora di @09061983
- Wajib meninggalkan komentar pada post Book Review MNSL dan Ask Author: Christian Simamora
- Share info giveaway ini dengan menyertakan link, lalu mention @TWIGORA dan @09061983 dengan hashtag #MARRYNOWSORRYLATER
- Giveaway ini berlangsung selama 24-31 Mei 2015
- Pemenang akan diumumkan tanggal 1 Juni 2015
- Goodluck (^________^)
Rangkaian blog tour Marry Now, Sorry Later diikuti oleh 14 blogger buku. Jangan lupa cek para host blog tour lainnya untuk membaca interview bersama Christian Simamora dan mengikuti giveawaynya. Siapa tahu kamu menjadi salah satu yang beruntung mendapatkan buku Marry Now, Sorry Later.
- 20 Mei: Luckty Giyan Sukarno http://luckty.wordpress.com
- 21 Mei: Nurina Widiani http://kendengpanali.blogspot.com
- 22 Mei: Sri Sulistyowati/Peri Hutan http://www.kubikelromance.com
- 23 Mei: Stefanie Sugia http://www.thebookielooker.com
-
26 Mei: Dhyn Hanarun http://dhynhanarun.blogspot.com27 Mei: Ira Elvira http://www.irasbooks.blogspot.com31 Mei: Afifah Mazaya http://theladybooks.blogspot.com1 Juni: Martina Sugondo (Nana) http://glasses-and-tea.blogspot.com2 Juni: Ariansyah http://ariansyahabo.blogspot.com
Nama: Nindya Prayastika
BalasHapusemail:blogdenindya@gmail.com
twitter: @nindyapdp
link share: https://twitter.com/nindyapdp/status/602470953570865152
Well, sometime aku pikir di jaman sekarang menikah itu ga harus selalu pake cinta. Bukannya tanpa alasan, tapi kalo bercermin ke kenyataan saat ini rasanya... Ketemu sama 'the love of my life' itu hampir ga mungkin. Kita bisa liat gimana banyak orang yang nganggep kalo pernikahan itu hal sepele, udah bosan, lalu cerai. Dan cintapun sekarang agak sulit dibedain sama nafsu.. Pas pacaran panggil sayang, pas kawin pake bahasa kebon binatang + lempar-lemparan granat :P
Kalo suatu saat aku dihadapkan pada pilihan menikah tanpa cinta, its okay. Cinta dan kasih sayang itu bukan semata-mata janji palsu yang cuman ada pas awal jadian kan?? Kalo itu sampe kejadian, aku mau ketika kita udah seatap, saling tau jelek satu sama lain, aku sama 'dia' paling nggak saling mengerti satu-sama lain. Paling nggak dari toleransi itu, kita bakal jadi nyaman satu sama lain kan?? Kalo udah nyaman, just let it be like a bestfriends!! Siapa tau ntar akhirnya malah jadi saling jatuh cinta :v #efekkebanyakanbacanovel
Nama : Alvina ayuningtyas
BalasHapusEmail : orybun@gmail.com
Twitter : @alvina13
Share : https://twitter.com/alvina13/status/602476891010764800?s=09
Menurutku ngga harus dengan cinta sih. Jaman sekarang mah ngga bisa makan sama cinta doank ((halah)). Kayak kata pepatah, tresno jalaran soko kulino. Nah, dengan keterbiasaan itu nanti biasanyaaa kelak muncul muncul benih cinta gitu deh. (Ciyeh)
Kalau ternyata menikahnya tanpa cinta? Yaa jalanin aja. Karena pada akhirnya yang menyelamatkan pernikahan bukanlah cinta semata, tapi komitmen di baliknya. (Eaaaa)
Menikah itu setahuku harusnya pakai duit atau seperangkat alat sholat yang dibayar tunai, tapi juga boleh hutang atau secara mencicil #ditimpuk #pakaivoucherbuku #bukanitumaksudnyaJun xD
BalasHapusOke, serius, atau duarius, atau tigarius #iniapadeh :v :v
Oke, ini beneran serius. Menurutku setiap pernikahan itu selalu didasari oleh cinta. Jadi, sadar atau tidak para mempelai itu sudah memasukkan cinta di pernikahan mereka. Cinta pada pasangan, cinta pada orangtua (demi agar orangtua tersenyum dan segera terpenuhi keinginannya untuk menimang cucu), cinta reputasi, cinta pada sesuatu yang hendak dicapai (seperti contoh, beberapa politikus yang menikah agar bisa mencalonkan diri tapi kemudian bercerai satu dua tahun kemudian), dan tentu, karena cinta pada uang.
Kata siapa tidak pakai cinta? Cinta toh cuman kata, dan artinya sangat luas, para pelakunya sadar atau tidak pasti membawanya. Bukankah, kata orang, setiap orang memiliki cinta di hatinya?
Dan mengenai apa yang terjadi... tidak bisa dipastikan. Ada yang pernikahannya sukses, ada juga yang gagal. Dan tidak bisa menyalahkan ada dan tidaknya cinta. Toh, meski pernikahan di ambang kehancuran ada yang bertahan demi cintanya pada para buah hati yang "terlanjur" mencecap manisnya udara dunia, bukan? Sekali lagi, hal itu tidak bisa dipastikan. Lagipula, bukankah hal terpasti di dunia adalah hal yang tidak pasti?
Dan... begitulah :)))
Nama: Jun
Akun twitter: @FJrean
Tautan berbagi: https://twitter.com/FJrean/status/602509768943489024
Nama : Maria Azmi Piscessanella
BalasHapusTwitter : @piescessanella_
Email : nella_azmi@yahoo.com
Link share : https://twitter.com/piescessanella_/status/602608218066391040
Ada pepatah yang mengatakan, "Menyayangi butuh waktu sedetik, Mencintai butuh waktu sejam tapi untuk melupakan seseorang butuh waktu seumur hidup". Sebenarnya saya tidak sepenuhnya setuju dengan pepatah tersebut, karena bagaimanapun mencintai seseorang itu pasti butuh proses, baik itu sebentar ataupun lama. Karena sejatinya mencintai adalah membangun perasaan dari kebiasaanyang dilakukan bersama (pengertian mencintai menurut saya =)).
Dan jika ditanya apakah menikah harus saling mencintai? Menurut saya tidak harus. Karena seperti pengertian mencintai versi saya diatas, mencintai itu butuh waktu dan proses. Pernikahan menuntut kita melakukan keseharian bersama dengan begitu kita bisa belajar mencintai pasangan sedikit demi sedikit walau awalnya tidak mencintainya. Kan ada yang bilang tuh, "Cinta berawal karena terbiasa bersama" nah untuk pernyataan tersebut saya setuju sekali kan sudah banyak buktinya tuh yang dari sekedar teman main, ato sahabat bisa jadi pacaran bahkan teman hidup alias sepasang suami istri.
Kalau saya dihadapkan dalam kondisi menikah tanpa cinta, ya akan saya coba jalani seperti kata2 saya. Mencoba mencintainya perlahan2, sedetik demi detik, sehari demi hari. Saya percaya seberapapun sulitnya, pasti suatu saat akan bisa mencintai pasangan walau awalnya tanpa saling mencinta. Yang penting ada niat baik untuk belajar dan erus mencoba.
Nama: Deasy Dirgantari
BalasHapusEmail: ddirgantaris(at)gmail(com)
Twitter: @deasyds
Link share: https://mobile.twitter.com/deasyds/status/602682899264086016?p=v
Menikah gak harus melulu dengan cinta sih. Tapi enggak gara-gara kepaksa kayak sebenernya saling benci tapi dipaksa nikah. Menikahkan kayak awal dari hal baik, jadi dimulainya dan niatnya kan harus baik juga. Masalah mencintai bisa nanti dijalanin sambil belajar.
Terus kalau aku harus menikah tanpa cinta em, sepertinya aku akan baik-baik saja. Belajar mencintainya aja sambil ngurus rumah tangga.
Nama : Athalia Jessica
BalasHapusEmail : athalia.jessica.kwa@gmail.com
Twitter : @jessicaquamarin
Link share : https://mobile.twitter.com/jessicaquamarin/status/602930383328452608
Buatku, menikah itu haruslah atas dasar cinta yg kemudian diikat dengan komitmen di hadapan Tuhan..
Menikah itu adalah ide Tuhan pada awalnya (ingat kisah manusia ciptaan pertama deh..) dan Tuhan menyatukan mereka atas dasar cinta kasih, kalau tidak dengan cinta kasih, bahkan laki-laki pertama bisa saja menikah dengan hewan2 yg ada sebelum perempuan pertama tercipta..sehingga itu berarti, pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah kita pada Tuhan..
Menikah haruslah atas dasar cinta kasih dan penuh kesadaran dalam mengucapkan janji nikah di upacara pemberkatan nikah di hadapan Tuhan..
Pernikahan jg adalah bentuk ibadah pada Tuhan, jadi tidak boleh sembarangan atau dipandang sebagai sebuah kebutuhan manusia belaka..
Segala sesuatu dalam mahligai rumah tangga nantinya hanya akan bisa maksimal dilakukan ketika ada cinta kasih di dalamnya, sehingga tercipta ketulusan dalam melakukannya, bukan paksaan karena pernikahan tidak didasarkan pada adanya cinta kasih..
Apalagi dalam rumah tangga nanti justru semakin banyak tantangan dan ujian penerimaan kita dengan pasangan sehidup semati (harusnya) kita..kalau pernikahan aja ga atas dasar cinta, rasanya akan makin sulit menerima kekurangan-kekurangan & perbedaan dengan pasangan kita setelah pernikahan tersebut..
Nama : Athalia Jessica
BalasHapusEmail : athalia.jessica.kwa@gmail.com
Twitter : @jessicaquamarin
Link share : https://mobile.twitter.com/jessicaquamarin/status/602930383328452608
Buatku, menikah itu haruslah atas dasar cinta yg kemudian diikat dengan komitmen di hadapan Tuhan..
Menikah itu adalah ide Tuhan pada awalnya (ingat kisah manusia ciptaan pertama deh..) dan Tuhan menyatukan mereka atas dasar cinta kasih, kalau tidak dengan cinta kasih, bahkan laki-laki pertama bisa saja menikah dengan hewan2 yg ada sebelum perempuan pertama tercipta..sehingga itu berarti, pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah kita pada Tuhan..
Menikah haruslah atas dasar cinta kasih dan penuh kesadaran dalam mengucapkan janji nikah di upacara pemberkatan nikah di hadapan Tuhan..
Pernikahan jg adalah bentuk ibadah pada Tuhan, jadi tidak boleh sembarangan atau dipandang sebagai sebuah kebutuhan manusia belaka..
Segala sesuatu dalam mahligai rumah tangga nantinya hanya akan bisa maksimal dilakukan ketika ada cinta kasih di dalamnya, sehingga tercipta ketulusan dalam melakukannya, bukan paksaan karena pernikahan tidak didasarkan pada adanya cinta kasih..
Apalagi dalam rumah tangga nanti justru semakin banyak tantangan dan ujian penerimaan kita dengan pasangan sehidup semati (harusnya) kita..kalau pernikahan aja ga atas dasar cinta, rasanya akan makin sulit menerima kekurangan-kekurangan & perbedaan dengan pasangan kita setelah pernikahan tersebut..
Nama : Athalia Jessica
BalasHapusEmail : athalia.jessica.kwa@gmail.com
Twitter : @jessicaquamarin
Link share : https://mobile.twitter.com/jessicaquamarin/status/602930383328452608
Buatku, menikah itu haruslah atas dasar cinta yg kemudian diikat dengan komitmen di hadapan Tuhan..
Menikah itu adalah ide Tuhan pada awalnya (ingat kisah manusia ciptaan pertama deh..) dan Tuhan menyatukan mereka atas dasar cinta kasih, kalau tidak dengan cinta kasih, bahkan laki-laki pertama bisa saja menikah dengan hewan2 yg ada sebelum perempuan pertama tercipta..sehingga itu berarti, pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah kita pada Tuhan..
Menikah haruslah atas dasar cinta kasih dan penuh kesadaran dalam mengucapkan janji nikah di upacara pemberkatan nikah di hadapan Tuhan..
Pernikahan jg adalah bentuk ibadah pada Tuhan, jadi tidak boleh sembarangan atau dipandang sebagai sebuah kebutuhan manusia belaka..
Segala sesuatu dalam mahligai rumah tangga nantinya hanya akan bisa maksimal dilakukan ketika ada cinta kasih di dalamnya, sehingga tercipta ketulusan dalam melakukannya, bukan paksaan karena pernikahan tidak didasarkan pada adanya cinta kasih..
Apalagi dalam rumah tangga nanti justru semakin banyak tantangan dan ujian penerimaan kita dengan pasangan sehidup semati (harusnya) kita..kalau pernikahan aja ga atas dasar cinta, rasanya akan makin sulit menerima kekurangan-kekurangan & perbedaan dengan pasangan kita setelah pernikahan tersebut..
Nama : Irdha Sadri
BalasHapusEmail : chacaayippie@gmail.com
Twitter : @karetegelang28
Link : https://twitter.com/karetegelang28/status/602965128007417856
Menikah apakah harus dengan cinta?
=> Ya, tapi tidak konteks harus yaa seharusnya. Tapi, "setidaknya" harus ada meskipun rasa "cinta" tersebut cuma sedikit.
Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi ?
=> Gelisah Galau Merana ^^ Well, mungkin memang sebagian orang ada yang berpikir bahwa "cinta bisa tumbuh dengan sendirinya", termasuk aku. Tapi, aku agak naif jika mengatakan bahwa menikah tanpa cinta itu akan membahagiakan. Yaa karena cinta itu kan destinasi awal untuk perjalanan jangka waktu panjang. Kalo sejak awal kita gak punya rasa suka ataupun kecocokan walaupun sedikiiiit aja, aku rasa gak ada jaminan perjalanan tersebut sampai di tujuan sesungguhnya.
Nama: Wulida Nadhila
BalasHapusemail: wulida.nadhila@yahoo.com
twitter: @Jm_nim
link share: https://twitter.com/Jm_nim/status/602976471603290113
Kadang aku berfikir, di zaman yang super canggih seperti sekarang menikah tanpa cinta sah-sah saja, Saat ini semua yang ada di dunia ini adalah cara instan. Jadi apa tidak mungkin 2 tahun lagi akan ada serum penumbuh cinta?
Buatku, cinta akan terbentuk karena terbiasa. Yang terpenting adalah komitmen, komitmen utk hidup bersama, komitmen untuk tetap percaya, dan komitmen untuk belajar mencintai satu sama lain.
Jika aku di hadapkan utk menikah tanpa cinta, tidak apa-apa. Aku akan menjalaninya asalnya kami berdua telah membuat komitmen untuk tidak melukai hati pasangan dan belajar untuk saling jatuh cinta. karena cinta akan datang karena dengan sendirinya.
Question:
BalasHapusMenikah apakah harus dengan cinta? Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?
Answer:
Kalo nikah tanpa cinta, yang pasti rumah tangga akan canggung, kaku dan kikuk pada awalnya. Masing-masing belum mengenal pasangan secara mendalam, pastinya akan banyak kesalahpahaman di awal pernikahan. Tapi seiring berjalannya waktu & keseriusan dua individu untuk menjaga komitmen, saya yakin seberat apapun pernikahan mereka di awal, pasti akan berhasil pada akhirnya. Intinya adalah keseriusan suami-istri untuk menjaga komitmen.
Nama: Dian Maya
Email: dianmayasariazis@gmail.com
Twitter: @dianbookshelf
Link share: https://twitter.com/dianbookshelf/status/602741446496559104
Nama: Wardah
BalasHapusEmail: sepuluh.cokelat@gmail.com
Twitter: @bungaoktober_
Link share: https://twitter.com/bungaoktober_/status/603349763975577602
"Menikah apakah harus dengan cinta? Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?"
Kalau saya yang dulu, pasti dengan sangat yakin akan menjawab: menikah tidak harus dengan cinta. Karena cinta itu bisa ditumbuhkan, lewat kebersamaan sebagai pasangan suami-istri. Karena pada akhirnya jika pernikahan terus dijalanani, suatu saat cinta itu akan tumbuh.
Tapi, saya yang sekarang tidak bisa lagi dengan yakin mengatakan hal itu. Semakin bertambah usia, semakin banyak hal yang terjadi, semakin rumit pemikiran, dan semakin penuh isi perasaan; semakin tidak bisa lagi saya bersikap naif. Jadi, kalau ditanya jika suatu hari saya harus menjalani pernikahan tanpa rasa cinta ... saya masih tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi, jika saya mengambil keputusan untuk menjalani pernikahan tersebut, yang berarti saya telah berkata bersedia menjadi istri seseorang, maka berarti saya harus sudah siap untuk menjalaninya. Entah apa yang akan terjadi nantinya. Entah apakah akan tumbuh rasa cinta dalam hati saya.
.... malah semi-curhat ini jawabannta T.T *langsung kabur*
Menikah apakah harus dengan cinta?
BalasHapusSalah satu pondasi keutuhan sebuah rumah tangga adalah cinta dan komitmen. Dua hal tersebutlah yang paling berperan penting dalam sebuah pernikahan, apalagi pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan. Dan setiap individu punya pemikiran yang berbeda-beda tentang hal tersebut, apalagi banyak yang bilang cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. So, menikah tanpa cinta boleh-boleh saja, lagipula tidak ada yang tahu bagaimana akhir menikah tanpa cinta tersebut, apakah sengsara atau sebaliknya?
Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?
Itu hal yang sulit pastinya, aku bahkan tidak akan bisa membayangkannya. Pernikahan tanpa cinta, bukan hal yang mudah untuk dijalani. Pasti akan banyak badai yang menerpa, banyak perbedaan disana-sini karena kurang cemistry. Yang menikah karena cinta saja kadang masih berselisih pendapat, apalagi yang tidak pernah meraskan hubungan tahap pacaran terlebih dahulu. But, bukan berarti saya tidak setuju lho! I agree, menikah tanpa cinta akan membuat kita mendapat banyak kejutan dari pasangan (sifat-sifat buruknya mungkin), atau hal lainnya yang membuat kita heran. Dan saya akan menikmati proses ‘pacaran setelah menikah’ dengan senang hati. Menikah itu menyatukan dua hati yang berbeda-kan? Jadi kenapa tidak, selama kita mau, maka proses seperti itu pasti akan kita lalui dengan mudah.
Ada orang yang menikah dengan pasangan yang tak dilandasi perasaan cinta sebelumnya dan tetap hidup bahagia selamanya. Ada juga pasangan yang awalnya menikah karena benar-benar saling mencintai, namun kini malah tidak tahan ingin bercerai. See? Toh nggak ada jaminan kalau kita menikah dengan cinta, hubungannya akan terus langgeng. Begitu juga sebaliknya.
Nama : Rina Eko Wati
Email : rinaeko87(at)gmail(dot)com
Link Share : https://mobile.twitter.com/HikariMio/status/602933175564705793?p=v
Nama: Devyta Az-Zahra
BalasHapusEmail: devytazhraputri@gmail.com
Twitter: @DEVYTAZHRA
Link: https://twitter.com/DEVYTAZHRA/status/603787137587154945?s=06
Menurut aku pribadi, nikah tanpa cinta sama sekali ngga ada di bayangan hidupku. Aku benar-benar memimpikan bahwa aku akan menikah dengan sosok yang aku cintai dan juga mencintai aku. Tapi, di sisi lain, jika aku mendapat pertanyaan "Apakah mungkin menikah tanpa cinta?" Aku akan menjawab, itu mungkin saja. Tergantung pada pribadi masing-masing.
Menikah tidak hanya butuh rasa cinta, tetapi juga rasa ingin berkomitmen dan juga kesiapan dalam menjalani rumah tangga. Cinta juga datang karena terbiasa, jika aku terpaksa menikah tanpa cinta, mungkin aku akan menerimanya asalkan calon aku merupakan orang yang baik dan memang akan menjanjikan rumah tangga yang juga baik. Jika awalnya kita tidak cinta, mungkin setelah menikah dan terbiasa satu sama lain, kita bisa jatuh cinta dengannya.
Nama: Dian Maharani
BalasHapusEmail: dianmaharani833@yahoo.com
Twitter: @realdianmrani93
Link Share: https://twitter.com/realdianmrani93/status/603817110293377024
Menikah memang harus berlandaskan cinta, tetapi juga keyakinan, kepercayaan, dan komitmen diantara dua insan yang akan menjalaninya. Namun, jika aku dihadapkan dengan pernikahan tanpa cinta, tentu saja ada hal ganjil yang nantinya akan ditemui. Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa cinta itu perlahan akan hadir diantara kami berdua melalui keyakinan yang telah kami pancarkan, kepercayaan yang telah kami berikan, dan komitmen yang telah kami ucapkan. Selain itu, untuk menjalani kehidupan yang aku sukai, tentunya aku harus mencintai tiap hal yang akan menemani hidupku itu, sehingga aku mau tidak mau harus mencintai'nya, bukan?
Nama : Erdina Yunianti
BalasHapusEmail ; erdinayunianti21@gmail.com
Twitter : @Dinnaaa_27
Link share :https://twitter.com/Dinnaaa_27/status/603831034208190464
"Menikah apakah harus dengan cinta? Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?"
Menikah tanpa cinta sama saja menyiksa diri. Karena akan berkorban perasaan, berpura-pura cinta yang pada akhirnya menderita. Enggak hanya itu, banyak konsekuensi yang akan di hadapi saat memilih menikah tanpa cinta. Diantaranya adalah rumah tangga yang di jalani tanpa cinta akan terasa hambar, ibarat sayur tanpa garam. Pertengkaran antara suami dan istri akan mudah terjadi jika tak saling mencintai. Karena menikah adalah menyatukan dua individu yang berbeda. Namun ternyata tidak semua orang menilai pernikahan yang di awali tanpa cinta akan menderita. Cinta itu akan datang bersamaan dengan waktu. Intensitas pertemuan, interaksi terus menerus akan mampu menumbuhkan benih-benih cinta, karena cinta bisa datang kapan saja & dimana saja. Ini berarti bahwa menikah tanpa di landasi cinta akan menderita tidak sepenuhnya benar, karena terbukti banyak yang berhasil dan bahagia membangun rumah tangga. Dan sebaliknya banyak pasangan yang menikah dengan cinta di awalnya namun ternyata akhirnya berpisah. Saya pernah membaca sebuah artikel “Saya mungkin tidak menikah dengan orang yang saya cintai, tapi saya akan mencintai siapapun yang menikah dengan saya karna dia kekasih dunia akhirat”. Rasa cinta pada suami bisa di pupuk & bisa kita bina, tergantung mau atau tidaknya diri kita.
Nama : Frida Kurniawati
BalasHapusEmail : kimririn93@ymail.com
Twitter : @kimfricung
Link share : https://twitter.com/kimfricung/status/603826718713982976
+Menikah apakah harus dengan cinta?
Absolutely YES! LOVE IS A MUST! Bagi saya, pernikahan adalah hal yang amat sakral sekaligus mengerikan. Sakral, karena ia merupakan pengikatan dua jiwa manusia yang disatukan oleh Tuhan dan tak bisa diceraikan oleh manusia, dan berlaku seumur hidup. Sementara itu, karena seumur hiduplah, itu jadi mengerikan. Saya belum bisa membayangkan, bagaimana rasanya bangun setiap hari dan selalu melihat wajah yang sama di sebelah saya, sepanjang umur saya sampai saya keriput dan mati? Pacaran 9 bulan saja saya sudah bosan dan jenuh. Nah, dengan cinta saja, bosan dan jenuh pasti ada, apalagi yang tanpa cinta? Karena kebosanan dan kejenuhan itu pasti akan mampu terkalahkan oleh cinta.
Belum lagi tanggung jawab dan pergeseran idealisme individu yang mau tidak mau pasti harus terjadi. Saya nggak bisa lagi main-main dengan bebas seperti ketika masih single, pasti akan ada faktor suami, anak, keluarga besar yang membayangi.... Kalau bukan karena cinta, ngapain saya repot-repot mau mengorbankan idealisme dan cita-cita saya pribadi? Karena manusia adalah makhluk egois, dan cinta itulah yang bisa menyingkirkan egoisme (meski mungkin hanya untuk sementara).
+Apabila kamu dihadapkan pada pilihan untuk menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?
Tanpa cinta? Sepertinya pernikahan saya akan baik-baik saja (kelihatannya dari luar), tapi entahlah, mungkin sebenarnya hubungan kami berdua akan "dingin". Kalau dia pria yang cocok dengan saya, menerima dan memahami saya, meski tanpa cinta, saya akan bisa mempertahankan hubungan itu. Dalam diri saya, masih ada sedikit optimisme bahwa "tresna jalaran saka kulina" (cinta krn terbiasa), lantaran saya pernah mengalaminya dalam 2 kali pacaran, meski akhirnya tdk menyenangkan hahaha. Jika kami berdua mau berusaha, saya yakin cinta akan benar2 tumbuh, tdk dg sendirinya lho, tp dg usaha dan doa. Hihihi.
Nama: Zuhelviyani Zainuddin
BalasHapusEmail: zuhelviyani@gmail.com
Twitter: @evizaid
Link share: https://twitter.com/evizaid/status/603843455689891840
Menikah tanpa cinta ibarat beli kucing dalam karung.. Kita nggak mau ambil risiko dengan membeli sesuatu yang tidak sesuai dengan yg kita inginkan. Tapi kan mana tau sebelum kita benar-benar mengenal dan membuka hati untuk menerima..
Menikah tidak harus dengan cinta di awalnya. Banyak pernikahan yang langgeng justru karena sebelum menikah tidak banyak mengenal, dan malah menemukan banyak kejutan-kejutan dari pernikahan itu dan menjadikannya penguat untuk bersama.
Saya rasa saya malah lebih tenang ketika berkomitmen duluan lalu mulai belajar mengenal. Rasanya seperti berusaha menerima apa adanya dia, dan saya nggak main-main lagi dengannya.. Saya juga jadi nggak ada pikiran, 'lah, kan saya belum nikah sama dia. Masih bisa putus kapan aja kalo saya nggak cinta lagi".
Menikah adalah jalan menjadi dewasa, dan jika sebelumnya tidak mencintai, mungkin dengan belajar memahaminya cinta bisa tumbuh sendiri.. :)
Nama: Thia Amelia
BalasHapusTwitter: @Thia1498
E-mail: thia.amelia18@yahoo.co.id
Link: https://twitter.com/Thia1498/status/604086167282155520?s=01
Menikah apakah harus dengan cinta? Apabila kamu dihadapkan pada pilihan menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?
Menikah tanpa cinta? Aku rasa itu sudah jadi hal biasa untuk orang zaman sekaranh. Dan kalau misalnya aku dihadapkan pada pilihan menikah tanpa cinta, aku rasa aku mau saja. Aku percaya dengan kata 'Cinta ada karena terbiasa'. Dan apa yang akan terjadi jika aku memilih menikah tanpa cinta? Aku juga tidak tau, karena masa depan hanya tuhan yang tau. Aku hanya bisa merancancang masa depan mulai dari sekarang dengan mencoba mencintai pilihan kita. Sudah aku bilang cinta itu ada karena terbiasa kan? Biasakan kita selalu berada disampingnya, biasakan kita selalu menjadi sandaran nya atau kita yang menyandar padanya, aku rasa itu bisa jadi jalan untuk belajar mencintai. Pasti, sangat sulit memilih seseorang tanpa cinta tapi, tidak ada salahnya kan kita mencoba, Siapa tau dia memang benar-benar jodoh kita. Jika pun bukan, Allah tidak akan membiarkan hambanya begitu saja kan, asal kita meminta padaNya dengan sungguh-sungguh, ia pasti akan memberikannya. Jadi jawaban dari pertanyaan itu adalah, aku rasa tidak apa-apa menikah tanpa cinta, karena jika kita membiasakan berada disamping nya pasti rasa cinta itu akan tumbuh. Dan jika aku dihadapkan pada pilihan itu, aku akan dengan ikhlas menerima. Apa yang akan terjadi? Itu rahasia yang diatas, aku hanya bisa mencoba yang terbaik untuk semuanya.
nama : iin
BalasHapusemail : iin.sitimuthmainnah@yahoo.co.id
twitter : @iindetya
link share : https://twitter.com/iindetya/status/604272424188665856
Menikah apakah harus dengan cinta? Apabila kamu dihadapkan pada pilihan menikah tanpa cinta, menurutmu apa yang akan terjadi?
Dulu aku mikirnya begini, "Kalo mau bahagia, menikah ya harus dengan cinta". Dan sinetron dulu tuh pada banyak yang setuju dengan itu yaa. Dulu emang jamannya orang pada gak suka di-siti nurbaya-kan. Tapi pas aku baca novel islami judulnya aku lupa, aku manggut2 setuju sama penulisnya. Menikah tanpa cinta itu tidak masalah selama pasangan kita lovable. Jadi memang waktu itu si mbaknya cewek ini suka sama cowok yang dimana cowok ini bakalan jadi suaminya si cewek. Tapiii si cewek cinta bangeet sama sahabatnya. Meskipun awalnya nggak mau akhirnya mereka menikah juga. Sebelum menikah mbaknya bilang kalo si cowok ini mudah untuk dicintai. Dan ternyata bener, cewek ini akhirnya jatuh cinta setelah sebulan menikah.
Aku juga percaya jargon "Cinta ada karena terbiasa". Cuman yaa menurut pengalaman cinta yang seperti itu bisa saja karena terpaksa. Jadi gak pure cinta. Masih ada embel-embelnya dan itu ngganggu banget. Apalagi ketika ada ramalan yang bilang kalo kita sudah gak cocok. Aku termasuk orang yang percaya zodiak tapi cuman yang bagian pasangan zodiak yang cocok dan karakter aja. Gak sampek percaya sampek yang hari ini ramalannya apa, besok apa, angka baik berapa, dll. Dan itu akhirnya terjadi. Lagipula ada kalanya situasi bergerak sesuai dengan pemikiran kita. Kalo kita pikir kita gak bisa ya selamanya bakalan gak bisa. Kalo kita pikir gak cocok ya bakalan putus juga.
So.... menurutku nikah tanpa cinta nggak masalah sih selama calon pasangan kita mencintai kita atau orangnya lovable. Dan kalo kamu percaya ramalan, cek ramalan yang kamu percaya itu.
Kalo aku harus menikah tanpa cinta? Well, dulu aku pernah memikirkan kemungkinan ini. Kalo orangnya nggak jahat, aku bakalan berusaha untuk belajar menerima pernikahan ini. Mungkin untuk bulan pertama aku gak bakalan mau sekamar dengan dia atau harus membangun sekat di kamar. Selanjutnya ya let it flow aja. Kayak tinggal serumah sama orang pendiam. Tapi kalo orangnya jahat, ya kayak Reina, berusaha kabur. Kalo kita ditakdirkan untuk saling jatuh cinta, toh nanti kita bakalan mengejar cinta itu kok. Apapun yang terjadi, kita harus mendapatkannya kan? Aku percaya dengan kekuatan cinta.
Nama: Athaya Irfan
BalasHapusEmail: athaya.irfan97@gmail.com
Twitter: @ficharanjani
Link share: https://twitter.com/ficharanjani/status/604913536217669632
Menikah itu ... gak perlu dengan cinta pada awalnya. Toh, di dunia nyata banyak pernikahan yang katanya berlandaskan cinta tapi ujung-ujungnya putus dan pisah jua. Yang terpenting untukku sebenarnya adalah restu dari kedua orang tua mempelai. Karena tanpa doa mereka sia-sialah pernikahan.
Maaf bgt aku Bukan bermaksud menyinggung siapa pun, tapi kita harus realistik juga dalam menentukan nasib kita sendiri terutama dalam hal menikah. menikah itu gak gampang, butuh modal dan kesiapan mental. Kalu menikah tapi cuma modal cinta, bagaimana mau menghidupi keluarga dan anak-anaknya nanti? Gak mungkin kan cuma ngandalkan salah satu pihak doang yang cari nafkah.
Saat aku dihadapkan pernikahan tanpa cinta, maka aku akan ciptakan rasa cinta itu tumbuh dengan sendirinya diantara aku dengan suami.
Seperti kata Once dalam lagunya ...
" Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku.
Beri aku sedikit waktu biar cinta datang karena terbiasa".
_Once.
So, jangan takut deh menghadapi pernikahan tanpa cinta, karena cinta itu bisa datang jika terbiasa dan saling memahami pasangan satu sama lain.
Hidup dibawa easy going aja deh, maka kamu akan temukan cinta sejatimu :)
makasih infonya
BalasHapussangat menarik dan bermanfaat
mantap