Penulis: Kevin Alan Milne
Penerjemah: Riana Irawati
Penyunting: Prisca Primasari
Penerbit: Qanita
Hlm: 484
Tahun: 2011
ISBN: 9786029225471
Harga: 49000 pinjam Mas Dion
Rated: 4/5
Sinopsis:
The Final Note:
Gaya bertuturnya masih sama. Dalem, sederhana, tapi nggak berkesan menggurui. Saya suka. And it has more romance than Sweet Misfortune. Pertemuan Ethan dan Anna yang romantis di Wina, Romantisnya nggak ketulungan, begitu lulus langsung ngejar Anna ke
rumahnya dan nggak lama kemudian mereka menikah muda.
Ethan bahkan bikin
daftar janji-janji pernikahan yang sumpah kalo kamu cewek pasti kamu
bakal ngiri banget. Si Ethan ini mirip-mirip Adam dalam Where She Went-nya Gayle Forman. Seorang musisi, romantis, dan cinta mati sama perempuan yang kemudian jadi the love of his life gitu deh. That deep passion and love of Anna and Ethan... aaaww so sweetnya pasangan ini.
Salah satu janji pernikahan mereka adalah Anna, akan memberikan satu surat cinta.setiap kali Ethan memainkan lagu untuknya. Awalnya mereka masih idealis dan saling mendukung. Penuh dengan impian, dimana Ethan ingin menjadi pencipta lagu sedangkan Anna ingin jadi penulis buku. Namun realita tentu tak seindah mimpi. Tak ada satu pun dari mereka yang berhasil mewujudkan mimpi itu. Lalu kepercayaan diri pun hilang. Akhirnya mereka menyerah.
Dalam The Final Note ini terlihat adanya pendewasaan karakter setelah mereka melalui masalah demi masalah. That's what happens on marriage I guess, priority always comes first. Iyalaaah~ Mereka menyerah karena ada prioritas yang lebih mendesak.
Kecelakaan itu mengubah segalanya. Ethan nyaris depresi. Ia sangat takut kehilangan istrinya dan merasa sangat bersalah. Padahal ia belum sempat menunaikan semua janji-janji pernikahannya. Belum lagi ia marah sekali pada remaja yang menabrak istrinya hanya gara-gara SMSan sambil nyetir, astaga. Makanya, jangan smsan ya kalau lagi nyetir!
Banyak banget pesan moral yang disampaikan dalam The Final Note. Salah satunya adalah untuk bisa berbesar hati memaafkan orang lain dan diri sendiri, Memaafkan untuk membebaskan hati dari beban. Karena amarah itu cuma buang waktu dan sia-sia. Banyak hal lain yang lebih penting dari itu. So, please forgive.
Setelah membaca Sweet Misfortune
saya jadi cinta berat sama Kevin Alan Milne. Rupanya banyak bukunya
yangs sudah diterjemahkan ke Indonesia dan saya berniat mengoleksinya.
Walaupun yang ini modal pinjem tapi nanti kalau ada rezeki saya pengen
beli hehe.
Hihihi.. Sekarang bukunya ada di aku tuh... (hasil kopdaran yg kemaren itu tuuh..)
BalasHapusKayaknya harus segera dimasukkan agenda baca deh, setelah baca "Something Borrowed"... Biar ga kelamaan minjem... :'( (eh, kok jadi curcol begini.. xD)
Oiya yaa~ kemarin mba Tika bawa pulang bukunya, haha. Buruan gih di tuntaskan utang review esensinya baru kelarin Final Note :D
HapusAku kok dpt kiriman buku ini, pengirimnya mb tika pdhal kami belum pernah kenal
BalasHapusHihihi... selamat membacaaa
Hapus