Judul: Mr. Ambassador: Dari Wartawan Foto Menjadi Duta Besar
Penulis: M. Indro Yudono
Setter: Fitri Yuniar
Hlm: 274
Tahun: Agustus 2013
ISBN: 9789792298031
Harga: IDR 49.500
Rating: 4,5/5
Mr. Ambassador:
JUDUL SPOILER:
M. Indro Yuwono memang berasal dari keluarga berada, namun beliau membangun karirnya mulai dari nol. Meskipun orangtua Pak Indro sangat mampu, mereka dengan tegas menyuruh Pak Indro untuk tidak bermanja-manja seperti anak kaya lainnya yang selalu dituruti apa maunya. Segala usaha yang dilakukan tidak lain untuk menunjukkan kepada Bapak Pak Indro bahwa beliau bisa.
Berawal dari keinginan untuk berlibur ke Bali ketika SMA dengan usaha sendiri, modal nekat menumpang disana-sini akhirnya kesampaian juga. Kemudian pekerjaan pertama sambil kuliah menjadi wartawan foto IPPHOS (sebuah profesi yang saat itu masih langka karena kamera mahal) dimana Pak Indro selalu berpakaian rapi, kemeja dan jas, yang rupanya menjual sehingga sering mendapat orderan dari Gedung Putih untuk meliput acara-acara besar kenegaraan dan kesempatan untuk berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia.
Hingga akhirnya Pak Indro berjuang keras untuk bisa diterima di Departemen Luar Negeri. Persiapan untuk masuk ke Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU) tidak mudah. Pak Indro mempersiapkan diri selama setahun dan akhirnya diterima. Setelah menjalani pendidikan yang tidak sebentar akhirnya Pak Indro perlahan mulai meniti karir hingga mencapai pencapaian tertinggi, yaitu sebagai
Selama membaca buku ini saya dihadapkan pada informasi yang sungguh tidak ternilai harganya mengenai kehidupan yang dialami para diplomat dan seluruh pegawai dept. luar negeri disana. Memang tidak ada yang mudah, namun reward dan pengalaman yang mereka dapatkan selama berada di negeri orang dengan membawa nama baik negeri Indonesia itu sungguh luar biasa dan tidak akan tergantikan.
Untuk mencapai sesuatu yang kita cita-citakan itu perlu persiapan yang matang dan usaha sangat keras. Pak Indro menunjukkan pribadi yang luar biasa tekun dan tak pantang menyerah. Poin penting lainnya adalah agar kita jangan terjebak di zona nyaman dan terus belajar untuk mengembangkan diri kita. Itulah yang membuat seorang Pak Indro hebat.
Bahkan di mata seorang pianis, Jaya Suprana, kehebatan Pak Indro itu adalah kemampuannya dalam berdiplomasi dan menjalin relasi baik dengan para dubes lainnya. Mengutip kata pengantar dari Jaya Suprana, "Kalau Pak Indro bukan diplomat yang hebat, mustahil begitu banyak dubes berkenan menghadiri pagelaran festival resital saya di Bern."
Terlepas dari perjalanan hidup seorang negarawan dan duta besar yang sangat dihormati, buku ini memberikan gambaran penting mengenai dunia diplomasi. Pentingnya seorang diplomat adalah untuk menjaga nama baik di mata negara luar. Namun untuk mewujudkan sebuah diplomasi yang kuat diperlukan pemerintahan dalam negeri yang sama kuatnya. Well, tidak heran mengapa dulu Indonesia sangat dihormati di mata dunia, selain karena pemerintahan dalam negeri yang kuat (Soekarno yang kharismatik dan pandai, serta Soeharto yang otoriter) kita memiliki diplomat yang luar biasa.
Akhir kata, buku ini sungguh menginspirasi dan sangat informatif. Penuturan yang ditulis secara personal menjadikan buku ini menyenangkan untuk dibaca dan mampu menghadirkan keakraban yang anehnya saya rasakan terhadap penulis, yakni Pak Indro. What a great read!
wahh.. kayaknya keren nih buku, klo nyari dimana yakk.. jadi pengen baca juga ....
BalasHapusWuih,, pak indro keren banget, mampu berhasil tanpa bantuan orangtua-nya yg kaya raya. Ternyata penampilan sangat berpengaruh dlam kesuksesan seseorang ya :) buku ini tentang kisah nyata pak indro kah?
BalasHapus