Judul: Runaway Ran
Penulis: Mia Arsjad
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Hlm: 368
Tahun: 2013
ISBN: 9789792260007
Rating: 4/5
Sinopsis:
RUNAWAY RAN:
Saya menikmati mengikuti perjalanan Katrina keluar dari zona nyamannya. Sebagai seorang anak dari keluarga berada, ia tidak pernah kekurangan apapun. Malah bisa dibilang Katrina sangat beruntung karena dapat memenuhi hobi shopping baju-baju mahalnya selama ini.
Awal saya membaca sinopsis di belakang cover buku, saya pikir hidup Katrina jungkir balik 180 derajat. Dari yang tadinya kaya, lalu jatuh miskin. Tapi rupanya tidak seekstrim itu. Ia masih bisa menjalani kehidupannya seperti sebelumnya, minus tidak bisa shopping sesuka hati lagi. Bayangkan saja, satu baju yang biasa dia beli minimal seharga 500k-an, untuk tas bisa sampai 2jt-an.
Selain mengangkat masalah hobi shoppaholicnya, Mia Arsjad juga menyindir isu mental block yang dimiliki oleh sebagian sarjana muda melalui tokoh Katrina. Kat yang terbiasa hidup mudah (mudah dalam arti, tak pernah sekalipun punya kesulitan finansial) dan terjamin oleh kemampuan finansial ayahnya merasa belum siap lepas di belantara dunia kerja. Selepas S1 ia langsung melanjutkan S2 hanya karena ia tahu Ayahnya mampu, bahkan ia berencana untuk minta modal usaha dari Ayah untuk membuka restoran setelah lulus.
Untungnya, meskipun karakternya
digambarkan manja dan masih belum dewasa secara mental, Katrina masuk
punya common sense untuk nggak spending her parents money just for
shopping. So, dia kerja part time khusus buat tambah-tambah duit belanjanya. Good girl.
Lalu, akhirnya ia bekerja untuk Ran, komikus terkenal. Hanya dengan bekerja part-time dari jam 3-10 malam selama 3x seminggu, Katrina dibayar 4jt, sudah lebih dari cukup untuk membiayai hobi belanja onlinenya. Sampai disini saya cukup ngiri, ada ya part time menyenangkan dengan gaji gede kayak gitu, saya juga mauuuu~ karena setahu saya gaji fresh graduate fulltime juga sebelas dua belas, wkwk.
Anw, kerja bersama Ran tidak mudah. Karakter Ran eksentrik dan berkali-kali bikin Katrina elus dada. Belum lagi ia harus berhadapan dengan pacar Ran yang suka menghina dan merendahkannya karena insecure (maklum ya, Katrina ini memang cakep). Tapi demi tambahan duit shopping, ia bertahan. Untuk itu saya salut sama dedikasi dan etos kerja Katrina.
Tidak sampai situ saja, Mia Arsjad pun menambahkan plot revenge untuk memperdalam dan mendramatisasi konflik dalam novel ini. Akhirnya terkuak juga alasan dibalik karakter menyebalkan Ran dan alasan kenapa Ran memacari seseorang seperti itu, selera yang aneh menurutnya. Selain itu, kita juga diajak menyelami isu lain tentang unhealthy relationship Alya dan Adit, sebagai tokoh pembantu, yang relationshipnya lebih banyak ngamar daripada kencan di luar. Dan bagaimana perlakuan Adit yang terlalu posesif kepada Alya.
All in all, saya sangat menikmati dinamika konflik dan keeksentrikkan karakter dalam Runaway Ran. Penulis dengan sukses mengolah semuanya dengan pesan moral yang dibalut humor. Membuat saya mampu menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk.
Saya tidak sabar menantikan karya-karya selanjutnya. Dan sungguh menyesal kenapa tidak segera membacanya. Padahal saya langsung beli ketika novelnya baru release akhir tahun 2013 yang lalu, it's 2015 already haha. Novel ini saya baca dalam rangka Lucky No.15 RC untuk kategori It's been there forever ~:)
Aku juga suka buku ini.. Dulu ekspektasinya rendah banget ke buku ini sampe bacanya minjem. Tapi pas udah beberapa halaman, langsung ke tobuk dan beli bukunya. Hahahaha
BalasHapusWahahaha, langsung beli ya mbak. Luar biasa memang buku ini ^^
HapusAkkk. Ran... aku jadi ingat temenku. Kepribadiannya persis Ran. Siapapun yang bukan inner circle dia, bakalan dijutekin. Padahal orangnya aslinya baik. Cuma itu, benteng yang dia bangun untuk menindungi diri terlalu tebal (tsah).
BalasHapusMasa sih kang. Namanya beneran Ran gitu? Menurutku nama Ran itu agak ga umum di Ind, kecuali mungkin Rani, Rano, SamiRan :D
HapusYee. Namanya bukan Ran. Tapi S... ahahaha. Itulah. Sifatnya doang yang mirip.
HapusOh iya, setelah aku baca lagi, ternyata akang beneran cuma bilang kepribadiannya. Hahaha, sori ya kang, ga teliti bacanya
HapusHobi shoppaholic di bayar tuntas dengan sebuah kerja sampingan menurut gw adalah acara yang cerdas, seperti traveller yang cari duit buat jalan2 dari hobinya juga, dan konflik yang meyebabkan "runway" dalam hal percintaan ini membuat penasaran sang pembaca juga sih hehehe
BalasHapushttp://salmanbiroe.blogspot.com/
Setujuu! Katrina is smart girl.. she just doesn't have courage yet :D
HapusSaya malah lebih penasaran sama Alya-Adit.. Hihi..
BalasHapusKok ceritanya mirip-mirip FTV gitu yaaa~ *korban FTV*
Wkwkwkw, emang mirip FTV kok cerita mereka ^^
HapusKagum sama karakter Katrina *,* she loves shopping so much and knows how she can do her hobby constantly..
BalasHapusNice review kak ^^
I love her, too!
HapusThank you Wid :D
Ide Katrina patut difollow, nih. Paling suka kalo tokoh novelnya manusiawi gini. Ada kekurangan pasti ada kelebihan. Punya kebiasaan buruk berbelanja, Katrina tepat nyari solusi buat menuhin hasratnya (kerja sampingan). Bukan nyolong harta orang, hehe :D
BalasHapusYup, sangat realitis ya karakternya :D
Hapuslatar belakang Ran sbg komikus disinggung banyak nggak sih? kok kayaknya fokus ke romance nya Katrina yah? *padahal komiknya di cover unyu-unyu* :3
BalasHapusLumayan.. ga banyak, juga ga sedikit. Karena novel ini menceritakan Ran maupun Kat yg kerja bareng, yaaa jadinya mostly setting di kantor.
HapusPacarnya Ran bikin emesssh :( Untungnya Katrina punya kekuatan badai Katrina ya buat ngelawan. Hahaha... Salah satu buku favoritku selain Jun-nya karya Mia Arsjad. :3 keren. Suka banget sama Katrina...cuma sering keki sama Ran dan pacarnya :D
BalasHapusHahaha emesh =))
HapusEh, aku belum pernah baca Jun.. bagus bgt kah?