Penulis: Caprice Crane
Penerjemah: Jimmy Simanungkalit
Penerbit: Gagasmedia
Hlm: 522
Tahun: 2010
ISBN: 9797804526
Sinopsis:
FORGET ABOUT IT:
Awal saya membeli buku ini karena tertarik dengan ide ceritanya, belum lagi novel ini menjadi pemenang Romantic Times Reviewer's Choice Award 2007 untuk kategori Chicklit. Tapi setelah saya membuka plastiknya, loh kok kertasnya tipis dan jumlah halamannya banyak, belum lagi size fontnya kecil sekali. Alamat lama nih bacanyaaa~ hahaha. Percaya nggak percaya, saya selesai dalam 5 hari. Iya, 5 hari sodara-sodara. Secara novel ini setebal 522 halaman. Saya selingi dengan baca buku lainnya.
Lamanya waktu saya membaca tidak hanya karena banyaknya jumlah halaman, tapi juga karena panjangnya cerita. Padahal bisa dibilang buku ini padat lho, plotnya banyak, alurnya sedang lah, tapi yang bikin tebal itu karena banyak detail-detail yang diceritakan. Mungkin jika difilmkan lebih cocok jadi serial TV - 20 eps dari pada dijadikan layar lebar.
Bercerita tentang Jordan yang punya kehidupan payah. Saking payahnya, dia sampai frustasi dan pura-pura kena amnesia ketika ia kecelakaan. Kemudian, dimulailah kehidupan barunya sebagai Jordan yang Amnesia. Dengan status amnesianya, ia jadi punya kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak berani ia lakukan sebelumnya. Seperti mengerjai adiknya, membalas perlakukan pacarnya yang brengsek, juga membela dirinya dihadapan bosnya yang suka memanfaatkannya.
Ia berhasil. Jordan akhirnya bahagia. Namun, kisah ini baru memakan sekitar setengah buku. Yang menurut saya udah banyak dan lama banget petualangannya berlangsung. Tapi kok masih banyak sih, sebenarnya ini mau nyeritain apa? Eh, rupanya setengah buku sisanya si Jordan kecelakaan lagi dan ia AMNESIA BENERAN. Bleh, kenapa nggak dari awal aja sih amnesia beneraaaan..
Nah, disini ia mengulangi semuanya. Mulai dari masuk RS, di cek ini itu, terapi sana sisni. Hanya saja, ia beneran lupa dan jadinya malah lebih parah. Ia dibohongi pacarnya dan ditipu untuk menikah, ia dipecat karena tidak bisa bekerja dengan baik, ia menjadi sangat bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Yah, kalau diceritain beneran panjang deh. Anggaplah Jordan kena karma, mungkin karena sebelumnya ia cuma pura-pura, lalu sekarang ia dihukum.
Walaupun menurut saya cerita ini terlalu panjang dan terlalu banyak detail tak perlu, tapi justru detail itu yang bikin saya salut sama penulisnya. Karena meskipun jadi banyak banget deskripsinya, namun penulis sukses membuatnya tidak terasa bertele-tele. Jadi memang ceritanya panjang dan banyak yang ingin disampaikan penulis.
Sebenarnya, pesannya sederhana. Karakter Jordan ini cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan bisa diandalkan. Namun, namanya manusia, tidak ada yang sempurna. Jordan punya sisi submissive dan terlalu memandang rendah dirinya sendiri. Hasilnya, ia jadi disetir oleh ibunya, dan ditindas adiknya. Belum lagi, ia diinjak-injak oleh pacarnya yang brengsek (beneran deh ini pacarnya jerk banget, saya kesel lho bacanya), dan di kantor ia selalu dimanfaatkan atasannya. Problem Jordan adalah she can't stand up for herself!
Jadi untuk menolong dirinya sendiri ia sampe susah payah memanipulasi orang lain dengan pura-pura amnesia. Yang menurut saya, sebenarnya nggak perlu repot-repot kayak gitu kalau ia punya self-respect dan berani berjuang demi harga dirinya. Nggak heran kalau dia dihukum sama Tuhan, ia akhirnya kena amnesia beneran. Dan saat ia amnesia beneran ini menurut saya titik baliknya. So, guys, please respect yourself first, love yourself and I believe the right people will come to your side. (Dan akan mengusir orang-orang yang salah. Seleksi alam itu adil kok.).
It was a nice read. Minus panjangnya cerita dan jeleknya penerjemahan. It suppossed to be funny, tapi karena terjemahannya kurang oke, jadinya ya nggak lucu. Saya pun nggak lepas dari mengeluh tentang betapa sia-sianya cerita ini, like, harusnya bisa dipotong lah adegan ini. Atau nggak, kenapa nggak dari awal amnesia beneran aja. Atau lebih baik lagi, setelah plot amnesia pura-pura itu ceritanya selesai aja. Yah, karena selama hampir seminggu banyak keluhan jadi saya pun cuma ngasih 3 bintang ya. It was nice, but, not that much.
Lamanya waktu saya membaca tidak hanya karena banyaknya jumlah halaman, tapi juga karena panjangnya cerita. Padahal bisa dibilang buku ini padat lho, plotnya banyak, alurnya sedang lah, tapi yang bikin tebal itu karena banyak detail-detail yang diceritakan. Mungkin jika difilmkan lebih cocok jadi serial TV - 20 eps dari pada dijadikan layar lebar.
Bercerita tentang Jordan yang punya kehidupan payah. Saking payahnya, dia sampai frustasi dan pura-pura kena amnesia ketika ia kecelakaan. Kemudian, dimulailah kehidupan barunya sebagai Jordan yang Amnesia. Dengan status amnesianya, ia jadi punya kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak berani ia lakukan sebelumnya. Seperti mengerjai adiknya, membalas perlakukan pacarnya yang brengsek, juga membela dirinya dihadapan bosnya yang suka memanfaatkannya.
Ia berhasil. Jordan akhirnya bahagia. Namun, kisah ini baru memakan sekitar setengah buku. Yang menurut saya udah banyak dan lama banget petualangannya berlangsung. Tapi kok masih banyak sih, sebenarnya ini mau nyeritain apa? Eh, rupanya setengah buku sisanya si Jordan kecelakaan lagi dan ia AMNESIA BENERAN. Bleh, kenapa nggak dari awal aja sih amnesia beneraaaan..
Nah, disini ia mengulangi semuanya. Mulai dari masuk RS, di cek ini itu, terapi sana sisni. Hanya saja, ia beneran lupa dan jadinya malah lebih parah. Ia dibohongi pacarnya dan ditipu untuk menikah, ia dipecat karena tidak bisa bekerja dengan baik, ia menjadi sangat bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Yah, kalau diceritain beneran panjang deh. Anggaplah Jordan kena karma, mungkin karena sebelumnya ia cuma pura-pura, lalu sekarang ia dihukum.
Walaupun menurut saya cerita ini terlalu panjang dan terlalu banyak detail tak perlu, tapi justru detail itu yang bikin saya salut sama penulisnya. Karena meskipun jadi banyak banget deskripsinya, namun penulis sukses membuatnya tidak terasa bertele-tele. Jadi memang ceritanya panjang dan banyak yang ingin disampaikan penulis.
Sebenarnya, pesannya sederhana. Karakter Jordan ini cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan bisa diandalkan. Namun, namanya manusia, tidak ada yang sempurna. Jordan punya sisi submissive dan terlalu memandang rendah dirinya sendiri. Hasilnya, ia jadi disetir oleh ibunya, dan ditindas adiknya. Belum lagi, ia diinjak-injak oleh pacarnya yang brengsek (beneran deh ini pacarnya jerk banget, saya kesel lho bacanya), dan di kantor ia selalu dimanfaatkan atasannya. Problem Jordan adalah she can't stand up for herself!
Jadi untuk menolong dirinya sendiri ia sampe susah payah memanipulasi orang lain dengan pura-pura amnesia. Yang menurut saya, sebenarnya nggak perlu repot-repot kayak gitu kalau ia punya self-respect dan berani berjuang demi harga dirinya. Nggak heran kalau dia dihukum sama Tuhan, ia akhirnya kena amnesia beneran. Dan saat ia amnesia beneran ini menurut saya titik baliknya. So, guys, please respect yourself first, love yourself and I believe the right people will come to your side. (Dan akan mengusir orang-orang yang salah. Seleksi alam itu adil kok.).
It was a nice read. Minus panjangnya cerita dan jeleknya penerjemahan. It suppossed to be funny, tapi karena terjemahannya kurang oke, jadinya ya nggak lucu. Saya pun nggak lepas dari mengeluh tentang betapa sia-sianya cerita ini, like, harusnya bisa dipotong lah adegan ini. Atau nggak, kenapa nggak dari awal amnesia beneran aja. Atau lebih baik lagi, setelah plot amnesia pura-pura itu ceritanya selesai aja. Yah, karena selama hampir seminggu banyak keluhan jadi saya pun cuma ngasih 3 bintang ya. It was nice, but, not that much.
***
Selain masuk ke Read Big Challenge,
novel ini juga saya baca dalam rangka Lucky No. 15 Reading Challenge, kategori Chunky Brick.
Chunky Brick: Grab that book with more than 500 pages that you’d always been afraid to tackle. You know you can do it!
Lohh jadi Jordan itu cewek? Healah kirain laki-laki :D
BalasHapusTapi kok kayaknya hidupnya dia rada2 menderita gitu yah ._.
Iyaa, kayaknya nama Jordan ini unisex, bisa untuk laki2 dan perempuan.
HapusYup, menurutku Jordan menderita karena dirinya sendiri sih.. hehe
Aku kira juga cowok sampai ketemu kata "She" hehe
BalasHapusAmnesia dua kali...duh
eh Serasa familiar dengan nama penerjemahnya.
Hihi, penerjemahnya pernah nerjemahin buku apa lagi mba? :D
Hapuswah amnesia dua kali .. bukan dua kali sih yang pertama kan boongan ,, hahaha kena karmanya yaa
BalasHapusHahaha iyaa.. kena karmanya dia
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKak Oky dapet buku ini dimana? Di toko buku gitu masih ada gak ya? Suka bangeet sama cover dan jalan ceritanya, cuma lebih dari 500 halaman sanggup selesai gak ya, hahahaha. Btw, terjemahannya Gagas gak enaknya gimana, Kak? Kaku gitu atau gimana?
HapusAku kira Jordan itu cowok, sampe ada kata she baru "ngeh" -_-
BalasHapuskayaknya sad ending.. bukan tipe buku ku banget.. :D
Hm, ga sad ending kok :D
HapusGue....bacanya tetep bingung...
BalasHapusJordan...itu kenapa? =="
Tapi beneran deh seleksi alam itu adil kok walau kadang terlambat datang :"D
Indeed
Hapusmungkin Jordan mulai lelah menghadapi masalah dengan Ibu, adik, dan pacarnya.. -__-
BalasHapusMungkin aku juga lelah, bacanya =))
Hapusuwoooo keren! kena karma deh tuh ya ckckck :D
BalasHapusIyaaa diaaas..
Hapuspengen deh baca nih Novel,tapi Suerr deh udah kapok baca terjemahan :'( padahal kayaknya seru yah? :/
BalasHapuskalo ada pengen beli yang ori aja deh .nyewa mama sebagai pendongeng sebelum tidur penerjemah ,lumayanlah ya ada mama yang bisa dongengin ceritanya + nerjemahin ceritanya kayak apa..ehhehehe waktunya mama diberdayakan :D
nice Review kak Oki ;)