Selasa, 15 Oktober 2013

Winners of Secret Santa 2012

Selamat Hari Raya Idul Adha 

sumber: google


Dalam kesempatan kali ini, saya dan rekan Div. Event BBI akan mengumumkan para pemenang game "Who Am I" dan "Best Riddle" dari event Secret Santa 2012.

Sebelumnya kami juga ingin menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan pengumuman pemenang, karena ada satu dan lain hal yang menyebabkan tertundanya agenda ini. 

Jadi, siapakah para pemenang event Secret Santa 2012 kali ini?


Congratulation

Best Riddle
Desty
Dani
Bzee
Astrid
Selvi


Who Am I
Ira
Sabrina
Indri
Alluna


Pemilihan pemenang Best Riddle tentu berdasarkan voting terbanyak. Kemudian pemenang Who Am I, dari semua yang benar dalam menebak, telah diundi untuk mendapatkan 4 pemenang yang beruntung.

Pemenang akan mendapatkan hadiah yang akan dikirimkan langsung dari kami. Namun hadiah yang akan dikirimkan random juga ya. Jangan dilihat dari apa bukunya, namun niatnya hehe.. *eits* semoga berkenan di hati ^^

Hadiah untuk para pemenang disponsori oleh Astrid, H.Tanzil, Ndari, dan Bea. Terima kasih kepada para member BBI super keren yang telah mendonasikan buku-bukunya untuk Secret Santa 2012. Semoga makin banyak rejeki dan arus timbunan lancar jaya buat kalian yaaa~ XD 


Daftar hadiah
  • Anatomy of Fear - Jonathan Santlofer
  • Let The Right One In - John A. Lindvist
  • Main-Main Jadi Bukan Main Warkop - Rudy Badil
  • Night In Twisted River - John Irving
  • Chicken Soup: Life Lesson
  • All The Writer in Shanghai - Duncan Jepson
  • Seandainya - Windy Puspitasari
  • The Reader - Bernhard Schlink
  • Disguised - Rita la Fontaine de Clercq Zubli
  • How to be a Writer - Primadona Angela
  • For One More Day - Mitch Albom
  • Dewi Kawi - Arswendo Atmowiloto
  • Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta - Luis Sepulveda
  • Gerakan Sabuk Hijau - Wangari Maathai

Kami ucapkan terima kasih banyak atas partisipasi teman-teman BBI semua dalam event Secret Santa. Tentu dalam penyelenggaraan event ini pun kami tidak luput dari banyak salah dan kekurangan. Semoga pada event selanjutnya bisa menyuguhkan penyelenggaraan yang lebih baik lagi agar bisa dinikmati kita semua.

Kamis, 10 Oktober 2013

Monthly Giveaway: October 2013

Monthly Giveaway October!


It's supposed to be a halloween month, I know.. 
but I'm going to have a romance book giveaway, sponsored by on of my fave writer, 
Yudhi Herwibowo.


1 copy of



Judul: ENIGMA
Penulis: Yudhi Herwibowo
Penyunting: Anin Patrajuangga
Penerbit: Penerbit Grasindo
Hlm: 224
Tahun: September 2013
ISBN: 9786022511922
Harga: IDR 49000
Rated: 3/5
Sinopsis:

ENIGMA:   
REVIEW lengkap untuk novel ini bisa dibaca DISINI




and 3 copies of




Judul: [un]affair
Penulis: Yudhi Herwibowo
Penyunting: Anton WP
Penerbit: Penerbit Katta
Tahun: 2012
Hlm: 172
ISBN: 9789791032780
Harga: IDR 33000
Rated: 3.5/5

Sinopsis:
[un]affair:   

REVIEW lengkap untuk novel ini bisa dibaca DISINI




How to get those books? 
you simply need to fill out this Rafflecopter form below

  • Sign in: masukkan email atau username facebook kamu
  • Wajib isi nama dan identitas yang bisa di hubungi
  • Wajib meninggalkan komentar 
  • Lainnya Optional (follow GFC, subscribe email, follow twitter, tweet giveaway, dll) 
  • Semakin banyak mengisi entry, maka kesempatan menang semakin besar
  • Giveaway berlangsung tanggal 10-10-2013 pukul 12.00 WIB s/d 4-11-2013 pukul 12.00 WIB
  • Pemenang akan diumumkan tanggal 5 November 2013
  • Saya akan mengecek seluruh entry dan entry yg tidak valid akan dianggap gugur
  • Ada yang mau di tanyakan? [contact me]
  • Goodluck (^________^)


a Rafflecopter giveaway
Thank you~




Kamis, 03 Oktober 2013

My Interview on Haru Syndrome's Waiting Room

Setelah beberapa kali membahas novel terjemahan di Haru Syndrome’s Waiting Room, kali ini kita akan membahas novel lokal, lho. Bersama dengan Oky, kita akan mengupas tentang Paper Romance yang resensinya bisa dibaca di sini http://www.okydanbuku.com/2013/04/paper-romance.html

Kenalan dulu yuk dengan Oky:



Yellow, Oky ini seorang Blogger Buku Indonesia yang sudah mereview di blog selama 7 tahun, sejak tahun 2007. Selain mereview buku, si Oky juga suka ngadain Giveaway buku tiap bulan lho. Blog bukunya bisa dikunjungi di www.okydanbuku.com

Hobinya bawa buku kemana-mana. Ketagihan baca, kalau sehari nggak baca buku bisa bikin sakit kepala. But kinda moody. Jangan heran kalau dalam sebulan cuma ada satu-dua posting, tandanya dia lagi reader-block.

PERTANYAAN HARU UNTUK OKY

1.       Bicara tentang judul dulu yaaa. Menurutmu, pemilihan judul Paper Romance gimana nih?

Judul Paper Romance udah pas untuk merepresentasikan keseluruhan cerita antara Eli dan Kev. Cuma awalnya aku nyangka bakal lebih sendu dan mellow, nggak tahunya malah kocak abis ceritanya, haha.

2.    Kamu banyak membahas tentang karakter di review kamu. Siapa sih karakter yang paling kamu suka dan kenapa? Juga siapa yang paling kamu nggak suka dan kenapa?

Iyap, menurutku kekuatan dari suatu novel itu ya Karakter para tokohnya. Kalau plot, gaya bahasa, alur dsb sudah oke tapi karakter-karakternya membosankan atau kurang kuat, maka novel itu fail. Karakter itu ibarat nyawa dari sebuah cerita. Karakter favoritku sejauh ini Katniss Everdeen dari Hunger Games series – Suzanne Collins karena dia brave, strong, rela berkorban untuk orang-orang yang ia cintai, heroic, dan di satu sisi dia juga insecure and fragile. Karakter yang manusiawi tapi juga punya karakteristik kepahlawanan, hehe I’m a sucker for heroic chara (Review series disini http://sinopsisuntukmu.blogspot.com/2011/08/hunger-games.html).

Aku paling nggak suka dengan karakter Ratih di Bukan Istri Pilihan – Maria A. Sardjono, disini dia perempuan yang luar biasa tapi kok mau-maunya kembali ke suami yang brengsek setelah disakiti sedemikian rupa. Padahal dia bisa saja mendapat lelaki yang lebih baik (Review: disini http://www.okydanbuku.com/2013/01/bukan-istri-pilihan.html).

3.       Kamu bilang novel Lia semakin luwes kan? Nah, definisi novel yang luwes itu gimana sih menurut kamu?

Novel yang luwes itu enak dibaca tata bahasanya meskipun semi baku. Secara alur dan plot juga harus mengalir sehingga bisa bikin kita larut dalam cerita. Menurutku novel-novel Lia yang terbaru makin luwes story tellingnya, terutama di segi humor :D

4.    Selama ini Haru kan menerbitkan buku dengan setting luar negri, apa sisi positif Paper Romance dengan setting Indonesia selain familiaritas dialog dan settingnya?
 Lucu. Humornya lebih ngena karena familiar. Selain itu seru juga karena jarang nemu konsep atau ide cerita serupa diaplikasikan ke novel lokal.
5.    Sebagai pecinta buku, apa Oky juga ikut komunitas pembaca buku tertentu? Baca di blog Oky, Oky kayaknya sering nih kopdar sama para pecinta buku. Ceritain dong asyiknya pengalaman ketemu langsung sama para pecinta buku yang lain.

Aku gabung dengan komunitas pecinta buku BBI (Blogger Buku Indonesia, link: http://blogbukuindonesia.com/) yg saat ini sudah menaungi 170an Blogger Buku. Kami semua sangat akrab dan memiliki rasa kekeluargaan yang kuat karena dilatarbelakangi kesamaan hobi yaitu, cinta baca buku. Selain itu swapping, pinjam meminjam, dan titip beli buku itu juga yang memotivasi kami untuk sering-sering kopdar, haha. Tiap habis kopdar pasti bawa pulang buku-buku inceran entah itu modal pinjam atau titipan beli. Bersama BBI kami saling memotivasi untuk terus rajin membaca dan menyebarkan semangat baca ke semua orang.



Wah, pertanyaan di HaSyWaRo kali ini ditujukan untuk 3 orang sekaligus, nih! Lia Indra Andriana sebagai penulisnya, Bambi Bambang Gunawan sebagai cover desainernya dan Haru. Yuk mulai satu per satu.


  • Aku penasaran dengan bagaimana ide cerita novel Paper Romance bisa muncul? Inspirasinya dari mana/apa/siapa nih? Tolong ceritain dong gimana ide itu bisa berkembang hingga menjadi novel Paper Romance yang sekarang?

Lia: Kalau ngomongin ide Paper Romance, kayaknya banyak banget yang nyumbang sampai akhirnya bisa jadi satu novel utuh. Aku inget waktu itu lagi nonton serial barat berjudul Bones. Salah satu tokohnya (Seeley Booth) tiba-tiba kehilangan ingatan dan ngajak married partnernya (Temperance Brennan alias Bones). Tapi kondisi itu hanya terjadi dalam waktu singkat. Saat nonton adegan itu, langsung pengin bikin kisah itu jadi sebuah cerita panjang. 

Ide itu ngendap cukup lama, baru kemudian saat nonton Grey’s Anatomy, ada satu episode yang menunjukkan seorang pasien seorang novelis yang ngotot banget pengin nyelesaiin tulisannya karena para pembacanya sudah menunggu. Menggabungkan kedua hal itu, aku mulai membuat alur dasar Paper Romance. 

Dalam perkembangannya, dunia make up, teater, dan perfilman ikut kumasukkan. Kebetulan, aku memasukkan ketiganya karena terinspirasi dari seorang teman yang tak lain dan tak bukan adalah cover desainer Paper Romance (Bambi Bambang Gunawan Santoso) yang dunianya memang  sangat dekat dengan ketiga hal tersebut. 

  • Berapa lama sih proses menulis Paper Romance ini? Mulai dari menulis kerangka ide cerita, revisi, hingga proses cetak, dan akhirnya bisa diterbitkan oleh Penerbit Haru?

Lia: Draft awal dibuat awal 2012 dan baru selesai Januari 2013, jadi totalnya satu tahun meski sebenarnya masa efektif nulisnya hanya 4-5 bulan (naskah ini sempat kutinggal selama beberapa bulan hehe). 

Revisi sendiri aku lakukan selama 2 bulan setelah mendapatkan feedback dari beberapa teman juga dari mbak Tia Widiana selaku editor. Bulan Mei, novel ini terbit.

Sambil aku ngedit tulisan, cover pun mulai dikonsep. Jujur, awalnya nggak ada kepikiran kalau cover Paper Romance bakal seperti itu. Waktu itu hanya ingin sebuah cover yang menggunakan teknik pewarnaan cat air. Thanks banget buat Mas Bambi yang udah mau sabar menuruti keinginanku yang suka berubah nggak tentu.
 
  • Aku suka banget sama pemilihan warna cover hijau jeruk nipis untuk novel Paper Romance ini. Trus gambar cewek (it’s supposed to be Eli, right?) yang keluar dari buku itu menurutku cute abis. Kenapa pilih warna itu? Berapa lama proses kreatif pembuatan cover novel ini? Selain itu, pada ujung cover sebelah pojok kanan atas sengaja di potong itu bikin cover lebih unik, tapi maksudnya untuk apa ya, hehe? 

Untuk proses kreatif cover, mari panggil dulu cover desainernya… Mas Bambi Bambang Gunawan Santoso. 

Bambi: Desain awal untuk cover ini justru bukan hijau. Awalnya warna untuk langit adalah warna biru terang, bahkan sempat dibuat warna lembayung senja (keunguan) juga warna sore yang kuning orange. Namun setelah disatukan dengan gambar tumpukan buku, rerumputan dan bunga (gambarnya masing-masing dibuat terpisah dan manual menggunakan cat air; baru di adjust lagi warnanya di photoshop) ternyata justru terasa berat dan kurang cocok. Akhirnya dicari-cari warna yang cocok dan warna hijau limunlah yang terpilih.

Karakter Eli sengaja dibuat tanpa warna; agar pembaca bisa langsung merasakan bahwa karakter ini beda dengan keseluruhan gambar karena dia ‘munculnya’ dari buku. O iya, ada tambahan gambar-gambar insert untuk halaman judul tiap bab dibuat terpisah.

Proses semuanya itu nyaris 4 minggu, mulai dari konsep, sketsa-sketsa alternatif ide s/d finishing siap cetak.

Kalau ujung buku 'krowak/kegigit’ itu ide-nya penulis, silahkan dijelaskan, hehehe....

Lia: Ujung buku yang dipotong sebenarnya mengadaptasi dari salah satu buku Taiwan yang pernah kulihat di toko buku. Saat itu sama sekali belum terpikirkan buku mana yang bakal menjadi korban uji coba. Tapi seiring berjalannya proses pembuatan cover… saat Mas Bambi membuat gambar ada cewek yang keluar dari buku, rasanya ujung buku yang terpotong menjadi cocok. Bisa dibilang, ujung buku yang tidak utuh itu digunakan sebagai lokasi keluar si cewek hehehe.

Dan sebenarnya nih, mendekati deadline naik cetak, masih belum diputuskan apakah ujungnya akan dipotong atau tidak karena masih menunggu konfirmasi dari percetakan. Setelah menunggu dengan tegang, akhirnya salah satu percetakan mengatakan bisa melakukan pemotongan ujungnya. Yay! Ternyata buku yang ujungnya ‘digigit tikus’ ini bisa juga beredar di toko buku.



  • Awalnya saya lihat Penerbit Haru lebih fokus untuk menerbitkan novel terjemahan Korea atau novel lokal dengan latar Korea (Oppa & I, Khokkiri, dll). Kemudian sekarang sudah merambah ke novel terjemahan Jepang. Namun rupanya Penerbit Haru juga menerbitkan buku hasil karya penulis lokal yang nggak bersetting latar Korea, contohnya seperti paper Romance ini. Apa visi misi dari Haru untuk kedepannya sehingga mengambil keputusan tersebut?

Wah, kalau bicara tentang visi dan misi, bakal agak muluk-muluk dikit nih. Nggak apa-apa ya!

Untuk Visi Haru, tentu saja memperkaya anak bangsa. Mungkin banyak yang tanya nih, bagaimana novel kok bisa memperkaya anak bangsa sih? Menurut Haru, bisa saja. Bukan dari segi akademik loh, tapi dari segi moral. Misalnya dari Paper Romance, kita belajar dari Kev untuk tidak memandang rendah orang lain, atau dari Eli untuk tidak selalu pasrah dengan keadaan. Dari Sweet Melody, kita belajar untuk tidak menyia-nyiakan masa muda dan terus berusaha sebaik mungkin. Dari Crying 100 Times kita belajar dari Fujii-kun untuk tetap bertanggung jawab pada pekerjaan dan setia pada pasangan. Indonesia, Korea, Jepang. Semua punya keunikan masing-masing dan punya nilai moral masing-masing.

Untuk misinya, tentu saja Haru ingin menerbitkan novel dari banyak negara, terutama Asia. Doakan ya supaya Haru bisa membawa nilai-nilai positif kepada semua orang melalui novel! Mohon dukungannya!!

Hiyaaah! Malu!!

Biarkan Haru tetap misterus ah. Mengutip Kaito Kid dari detektif Conan, “Biarkanlah Rahasia tetap menjadi sebuah rahasia...”. Lebih seru kan kalau Haru penuh dengan rahasia?

Eh, tapi masa sih Haru misterius? Nggak ada yang tanya sih hehehe.

Jadi, Haru didirikan oleh Lia Indra Andriana. Awalnya Lia mendirikan Haru untuk menerbitkan bukunya sendiri, sehingga di tahun-tahun pertama Haru tidak menerima naskah dari luar. Namun seiring berkembangnya waktu, Haru pun mencari naskah dari penulis-penulis lain, termasuk menerbitkan buku terjemahan. Total personelnya sendiri…. ehm penasaran aja atau penasaran banget, nih? Hehe… saat ini personil tetapnya ada beberapa orang, dan banyak freelance. Oky mau gabung juga *loh, malah nawarin hehehe.



Sekian interview saya bersama Haru Syndrome's Waiting Room. Thanks ya Haru, saya berasa jadi artis sehari nih jadinya *halah. 

Btw, kalau ada kesempatan freelance buat saya, mau dong~ hehe. Kabarin aja ya Haru :3

Untuk teman-teman yang masih belum tahu apa itu Haru Syndrome's Waiting Room bisa mampir kesini (http://penerbit-haru.com/index.php/blog/35-memperkenalkan-haru-syndrome-s-waiting-room). Mau baca interview para blogger buku lainnya bersama HaSyWaRo juga bisa mampir kemari (http://www.penerbit-haru.com/index.php/blog).

Selasa, 01 Oktober 2013

Good Memories

Judul: Good Memories
Penulis: Lia Indra Andriana
Penyunting: NyiBlo
Desain Cover: Dedi Andrianto
Penerbit: Penerbit Haru
Hlm: 336
Tahun: September 2013
ISBN: 9786027742222
Harga: IDR49000
Rated: 3,5/5
Sinopsis:
Good Memories:   
"Tiga bulan lagi, di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemenan."

Saat banyak orang berharap bisa kuliah di luar negeri, Maya malah rela melakukan apa pun agar bisa meninggalkan Kwanghan University dan kembali bersama kekasihnya, Alva, di Indonesia. Sayangnya semua tidak semudah itu.

Seakan hidupnya sekarang belum cukup rumit, Maya harus menghadapi Luc, teman sekelasnya, seorang pria berkebangsaan Prancis yang terang-terangan menyatakan suka kepadanya.

Luc bahkan tidak keberatan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan kupon Friendvitation buatan gadis itu.

Ketika kupon Friendvitation yang Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlaku kuponnya? ataukah Maya akhirnya akan kembali kepada Alva dan melupakan semua yang terjadi di Korea?

"Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?

Maya terpaksa mengulang level 2 di kelas Bahasa Korea Kwangdae (Kwanghan University, fiktif, red.) karena tidak mengikuti Ujian Akhir gara-gara sakit flu. Di level 2 ia sekelas dengan Luc, mahasiswa asli Perancis. Bersama Luc, ia berusaha menciptakan kenangan bersama teman-teman sebelum ia pulang kembali ke Indonesia.

Good memories project ini digagas oleh adiknya, Rani, yang tak ingin kakaknya menyia-nyiakan waktu di Korea tanpa pertemanan. Berhubung Maya sadar dirinya tidak punya teman dan waktunya di Korea juga tinggal sebentar, maka setujulah dia dengan usul Rani.

Langkah pertama adalah merekam kenangan melalui kamera polaroid. Mulanya Maya memotret apapun yang menurutnya berkesan, misalnya saja kardus barang atau anting-anting. Lalu dengan sedih ia berpikir apabila memotret kenangan bersama teman akan lebih bagus. Maka dari itu, langkah keduanya adalah membuat Friendvitation Coupon atau kupon pertemanan.

Awalnya tidak ada yang berminat mendapatkan kupon Friendvitation milik Maya ketika Ahn sonsaengnim menawarkannya di kelas. Luc, akibat tak tega, yang akhirnya menerima kupon itu. Jadilah Luc dan Maya akan berteman, jika menurut expired date yang tertera di kupon, hanya selama... tiga bulan saja.

"It's a deal! Tiga bulan lagi di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan."

Luc menjabat tangan Maya. "Kalau kau sudah pulang ke Indonesia, kau harus terbang kembali ke Korea, oke? 18 Juli. Aku akan mengingatnya."

p.62-63


Tapi, bagaimana jika Luc ingin memperpanjang kupon itu? 
Bagaimana jika Luc ingin menjadi lebih dari sekedar teman?

I have a bittersweet feeling for Maya's character. Masih ada ya zaman sekarang cewek yang segitu cintanya sama pacar mau aja diperbudak. I don't blame Alva (Maya's boyfriend) but I blame Maya's stupidity for always makes excuses for Alva's behaviour. Masa iya sih Maya mau aja disuruh Alva beli ini itu buat temen ceweknya. Bilangnya sih titip, tapi menurutku sih diporotin. Please deh..

Tapi disisi lain, saya lumayan salut sama Maya. Karena meski dia sudah sadar kalau perilaku Alva itu brengsek, ia masih membela Alva mati-matian dan nggak pernah menjelekkan pacarnya di depan Luc. Yah, bedanya bodoh sama baik kadang tipis juga sih. Cuma, Maya itu setia banget lah. She's a keeper.

Sementara Luc sendiri.. hm, he's unique. Seribu satu deh. Masa iya ada cowok hetero yang suka make-up tapi tetep macho. Haha, ada. Dan saya sukanya disini Luc benar-benar suka sama Maya nggak pakai gengsi ataupun ego. Tipikal cowok drama korea banget lah, saya suka.




Kedua karakter utama kita, baik Maya dan Luc ditampilkan dalam porsi yang sama dan keduanya sama-sama kuat. Keduanya lovable. Bahkan Maya, melalui keputusan-keputusan bodohnya untuk menyenangkan Alva menurut saya tetap mudah disukai karena di sisi lain Maya itu sebenarnya pekerja keras dan setia setengah mati. Banyak pesan moral yang bisa kita petik dari karakter Maya. Salah satunya, never taking anything for granted. Always be faithful to your friends and beloved. Never give up and always takeS your chance on anything to lead a success life.

Nah, untuk Luc.. well Luc is very fun and sociable. Everybody loves Luc. But Luc only loves Maya. Haha. Kayaknya cukup deh deskripsi itu untuk menunjukkan betapa lovablenya karakter Luc. Selain karakterisasi, saya cukup puas dengan plot serta alur yang di bangun Lia Indra Andriana dalam novel terbarunya ini, Good Memories. Begitu mengalir dan menyenangkan. Saya selesaikan buku ini dalam sekali duduk saja lho. If you want to take a good memories, why not starts now?

Habis baca buku ini saya jadi pengen baca seri Hi! Kwangdae lainnya deh. Seri Hi! Kwangdae yang udah terbit lainnya, yaitu Close to You; Ojou!; dan 16s. Kira-kira ada yang mau ngasih saya buntelan novel-novel di atas nggak? Huhehe..


PS: Thanks mba Lia, it's a very heartwarming story XD
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...