Jumat, 07 Desember 2007

Summer In Seoul


Judul Buku : Summer In Seoul
Pengarang : Ilana Tan
Kategori : Non-fiction
Penerbit : Gramedia


Jung Tae-Woo seorang penyanyi muda yang terkenal di Korea Selatan. Setelah 4 tahun menghindari showbiz, ia kembali muncul untuk meramaikan dunia entertainment. Sambutan penggemar tetap antusias seperti dulu. Namun, media massa malah menggosipkan dirinya gay karena tidak pernah terlihat bersama seorang wanita. Untuk membantah gosip tersebut manajernya menyusun ide untuk membuat Tae-woo terfoto bersama wanita dalam kencan rahasia. Pertanyaannya adalah, siapa wanita yang mampu memoranda gadis misterius Tae-woo?

Sandy a.k.a Han Soon-hee gadis blasteran Indonesia-Korea kebal sama sekali dengan pesona Tae-woo sebagai seorang penyanyi yang begitu dikagumi banyak orang. Secara kebetulan, ia bertemu Tae-woo karena handphone mereka tertukar. Kemudian, tanpa sadar terfoto oleh paparazzi dan timbul gosip baru bahwa dia pacar Tae-woo.

Pekerjaan Sandy di butik membuatnya harus bertemu dengan Tae-woo. Tanpa basa-basi, Tae-woo memintanya untuk berperan sebagai kekasih rahasia di foto. Dengan mudahnya Sandy setuju asalkan wajahnya tidak kelihatan. Seharusnya Tae-woo curiga karena Sandy cepat menyetujui permintannya. Padahal masa lalu mereka berdua rupanya berkaitan erat.

Judulnya Summer in Seoul. Wah… Tumben nih ada novel Indonesia yang bercerita tentang korea selatan. Mengambil setting di korea selatan, tempat Korean wave berasal cukup bikin saya berimajinasi tentang Kdrama. Jarang saya menemukan penulis bikin cerita seperti ini. Selain Lia Indra Andriana dengan Seoul Cinderella dan Marrying AIDS sama sapa-tuh-namanya-anak-lautan-pokoknya yang mengarang cerita dgn imajinasi Jae-hee dan yg jadi chun-hyang tokoh2nya.

Tanpa pikir panjang seperti biasanya, saya beli nih novel bersamaan dengan Kung Pao Chicken Love karya La Mian di bukukita.com bulan lalu. Jadi penasaran, Sandy yang blasteran Indo-korea hasil nyatanya gimana ya? Keseluruhan, ide ceritanya bagus. Tapi gampang ditebak. Dari konfliknya yang ada kurang seru menurutku. Karena baca novel ini rasanya sama seperti nonton Kdrama. Nggak beda jauh.

Tapi jalinan kisah antara Tae-woo dan Sandy diceritakan dengan halus dan menarik. Awalnya saya malah mengira Sandy bakalan suka sama Hyun-shik manajer Tae-woo tapi ternyata nggak. Trus ada konflik antara Sandy sama mantannya si Lee Jeong-Su dan pacar barunya di masa lalu, namun masih tepercik secuil ke permukaan. Lalu sikap Tae-woo yg super romantis dgn ngerayain ulang tahun Sandy sambil nyalain kembang api dsb. Whuuiiih… drama bgt!!

Dan satu lagi, novel ini berhasil menjadi sumber inspirasi quavi buat nyelesain novelnnya Seoul Cinderella. Sukses buat Lia Indra Andriana :D

-okeyzz-

Sabtu, 20 Oktober 2007

Bayi Biang Kerok


Judul Buku : Bayi Biang Kerok
Pengarang : Agoeng Nadh
Kategori : Comedy-Romance
Penerbit : GagasMedia


Dena itu banyak banget yang naksir. Populer abis deh pokoknya. Sobatnya si Vella yang katanya TOP model aja kalah populer dibandingkan Dena. Tapi Dena masih trauma pacaran gara-gara si Jovan mantan pacarnya pernah selingkuh. Makanya Dena nolak semua pernyataan cinta dari cowok-cowok. Sampe suatu hari, mama Dena menggelar acara tunangan di rumahnya, coba tebak siapa yg ditunangkan…. Dena!
What!! Gila aja, si Dena baru tahu bakalan tunangan 3 jam sebelum acara pertunangan di mulai. Masi SMA pula! Terpaksa? So pasti. Tunangan si Dena itu Rama, yg kepribadiannya sulit di tebak. Kalo ngomong irit banget. Kata yg sering keluar dari mulutnya itu “Nggak!” Tapi masih mending si Rama, dia tahu bakalan tunangan seminggu sebelum acara. Dua-duanya di paksa kayak jaman Siti Nurbaya aja.

Sejak tunangan, Rama tiap hari antar jemput Dena walau mereka beda sekolah. Mereka sepakat merahasiakan pertunangan dari pihak sekolah. Tiada hari tanpa bertengkar, tapi cepet baikkan lagi. Mereka jadi lebih mirip temen daripada orang yg jatuh cinta, makanya orang tua kedua belah pihak memutuskan agar mereka berdua tinggal serumah untuk menumbuhkan rasa cinta. Perjanjiannya kalau dalam 1,5 bulan mereka nggak jatuh cinta, maka pertunangan dibatalkan. Mereka setuju aja dong, mereka kan di paksa tunangan, jadi mereka pengen cepet-cepet mutusin pertunangan itu.

Mereka tinggal berdua aja di perumahan yg masi sepi dan banyak rumah kosong. Awalnya sih biasa aja, sampai ada tetangga resek yg nuduh mereka “kumpul kebo” nggak terima dituduh begitu, mereka bohong dengan mengaku sudah kuliah. Belum lagi ada bayi yang ditinggal oleh orang tua tak bertanggung jawab di teras depan rumah mereka. Apa lagi ini…? Karena ada surat menyertainya yg mengatakan akan mengutuk mereka berdua kalau nggak mau mengasuh bayi itu sendiri, mau nggak mau mereka harus merawat itu bayi. Uniknya, karena bingung mau ngasih nama, bayi itu di namakan Bayi.

Baca novel ini bikin histeris sendiri, untung aja bahasanya kocak, malah jadi lucu. Awalnya aku tertarik karena judulnya aja uda Bayi Biang Kerok, wah dipastikan lucu nih. Covernya pink… judulnya bayi biang kerok. Hehehe… nggak mikir dua kali, nggak sempet pula ngintip isi dompet, langsung bayar di kasir deh.

Tapi sampe setengah isi aku baca masih stuck di cerita pertunangan aja, sempet males nglanjutin baca kok bisa-bisanya isi nggak cocok ma judul. Tapi tetep sabar dan nglanjutin baca, sampe habis. Kesimpulan, bayi ini bukan biang kerok.

Cerita ini sama sekali nggak masuk akal. Mereka masih SMA tahu-tahu ditunangkan dengan paksa, dalam kasusnya Dena, Dena baru di kasih tahu 3 jam sebelum acara pertunangan. Dan lagi, Dena di suruh tinggal serumah sama Rama tanpa pengawasan orang tua, pikir lagi deh, kok bisa-bisanya ada orang tua yg nyuruh anak perempuannya kumpul kebo. Walau alasannya agar keduanya jatuh cinta. Lebih masuk akal kalau mereka di paksa kencan terlebih dahulu agar tumbuh cinta sebelum di tunangkan. Dimana-mana kan urutannya kenalan, pacaran, sepakat berkomitmen, tunangan, menikah, ya nggak?

Lalu tentang si Bayi. Maksa banget sih ninggalin Bayi agar dirawat Rama dan Dena. Bikin cerita lebih nggak masuk akal… orang tua kedua belah pihak nggak mau bantu ngurusin Bayi, alasannya takut kena kutukan yg di sebut-sebut di surat yg menyertai Bayi. Pengecualian, mamanya Dena mau di titipin Bayi sementara Dena dan Rama sekolah.

Akan lebih masuk akal bila usia mereka jauh lebih tua. Twenty something-lah… jauh lebih dewasa dan mampu mengatasi masalah tunangan, tinggal serumah, juga mengurus bayi. Cerita bisa dicerna lebih mudah.

Baca novel ini bikin histeris sendiri, untung aja bahasanya kocak, malah jadi lucu. Lewatin deh bagian nggak masuk akal yg tadi, kalau dilihat dari sudut pandang lain, cerita ini bener-bener imaginatif dan menghibur dan di kemas dengan bahasa sehari-hari minimal bikin kita nyengir. Bayangin aja, tiba kita disuruh dandan karena 3 jam lagi mau tunangan sama orang yg totally stranger. Minggat aja! Dalam kondisi terjepit di suruh tinggal serumah, setuju aja kalau ada pembantu. Yang terakhir, nemu bayi di teras rumah yg bawa kutukan segala. Tanpa pikir panjang langsung lapor polisi deh, ada bayi yang dibuang gitu loh…

Sinopsis ini juga saya posting di blog multiply. Satu hal yang bikin saya shok. Ternyata Pengarangnya ngasih komentar ke blog saya. Wadaw... Kaget banget. Wakakaka...


Thx... buat kritiknya
makasih juga udah baca novelku, apalagi udah beli tanpa liat isi dompet kamu hehehe..
masalah novel yang imajinatif yah,, aku emang doyan menghayal kok... jadi gini deh hasilnya hehe..

salam manis,
Agoeng Nadh




Waduh mbak, maaf ya kalau menyinggung. Semoga kritik yang terdapat dalam komen saya (yang nggak jelas dan masih amatir ini) bisa membangun. :D

-okeyzz-

Rabu, 17 Oktober 2007

Kung Pao Chicken Love


Judul Buku : Kung Pao Chicken Love
Pengarang : La Mian
Kategori : Comedy-Romance
Penerbit : Escaeva


Lena bekerja di Bank Asia Raya bagian External Relations bete sama yang namanya Erick Wang konsultan dari PowerLink perusahaan IT di kantornya. Sejak awal Lena bete banget sama Erick karena dicuekin waktu pesta perkawinan. Erick Wang wajahnya mirip sama Wang Lee Hom, host-nya MTV Asia. Bagi Lena, biar gantengnya ampun-ampun, kalau nyebelin seperti itu, jadi merah semua nilainya. Yang bikin Lena tambah bete, gara-gara Erick pula Lena harus dapet jahitan sepanjang 4 cm di alis kirinya.

Tapi, waktu Erick sakit, Lena jadi kalang kabut. Sibuk nyari nomer handphone Erick tapi nggak lengkap. Akhirnya, Lena nekat ngirim sms acak ke nomer-nomer tersebut. Balesannya macem-macem dari yang sopan sampe yang kurang ajar. Giliran Erick yang “sebenarnya” telepon, Lena terlanjur dongkol langsung membentak Erick. Aduuh.. Lena malu banget. Moga-moga Erick nggak nyimpen nomernya.

Lena punya secret admirer yang rajin ngirimin dia bingkisan2 unik. Salah satunya CD album Nan Quan Mama yang susah banget ngedapetinnya di Indonesia, sampai harus ngimpor dari luar di meja kantor setiap pagi dengan inisial EW. Mungkinkah Erick Wang? Lena penasaran, dengan modal nekat, Lena membalas kebaikan Erick dengan mengirim bingkisan serta kartu ucapan dikirim tiap pagi ke ruang kerja Erick. Tepat jam 9 malam Lena rajin ngirim sms khusus ke salah satu program radio yang menggunakan Bahasa Mandarin spesial buat Erick. Sejak itu Erick sering bengong dan nggak konsen sama pekerjaan, belakangan Lena tahu kalau Erick sering nanyain dia. Erick cinta Lena.

Mas Dika nembak Lena. Mas Dika itu sobat Lena. Selalu ada kalau Lena butuh. Lena takut setelah ini semua bakalan beda. Lena terlanjur jatuh cinta pada Erick, Mas Dika ditolak. Kasian sebenernya, mana pernah Mas Dika ditolak cewek. Mas Dika kan playboy tulen, kualat mungkin. Ironisnya cewek yang pertama kali nolak itu Lena, sobatnya.

Lena shock, jadi dia ambil cuti seminggu. Selama 3 hari cuti Lena berusaha menghindar dari yang namanya telepon. Lena bener-bener mengisolasi diri. Gara-gara itu Lena nggak tahu kalau Erick udah pulang ke Taipei. Untung Mas Dika baik hati. Mas Dika meyakinkan Lena agar menyusul ke Taipei selama sisa cuti yang tinggal 4 hari itu. Bahkan Mas Dika ikutan ambil cuti cuma untuk ngurus paspor dan tiket keberangkatan ke Taipeinya Lena.

Sesampainya di Taipei, Lena dijemput sepupu Erick dan bukannya Erick. Lena kaget banget mengetahui Erick berasal dari keluarga mafia yang disegani di Taiwan. Dari diculik musuh keluarga Wang sampai diperkenalkan sebagai Erxi (menantu wanita) di hadapan seluruh klan. What!!

Novel ini seru banget. Dalam penulisannya diselipkan kalimat2 luar, mandarin dan inggris dengan halus, jadi pembaca lebih enjoy dan nggak merusak gaya bahasa dan jalan cerita secara keseluruhan, bahkan jadi ciri khas La Mian. Setiap bab baru diselipkan penggalan kalimat dari film. Di bab 2 diselipkan kalimat: ”…..bahkan Tuhan pun tidak bisa membantumu!(dari film korea My Tutor Friend)” dan dari bab 6: seharusnya cerita ini happy ending (dari film korea A Perfect Match).

Kalimat-kalimat yg diselipkan per bab ini mirip garnish (bener nggak ya ngetiknya?). Mempercantik deh pokoknya. Ah nggak jelas banget ya?

Kalau minjem istilahnya Lena sih, cerita ini kayak Kung Pao Chicken. Rasanya pedes, panas, manis, tapi ada pahit dan asemnya juga. Campur aduk, seru!!

Dan sekali lagi, review saya ditemukan oleh pengarangnya ((Seperti kasus Bayi Biang Kerok lalu)). Kalo males liat linknya, saya post disini aja komennya. Komen simple tapi bikin saya senang norak juga. Hehehe...



thanks alot udah bikin review buku saya..

Arigatou!!


((dari soranalala




Kyaaaaaa >.< style="font-style: italic;">-okeyzz-
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...