Rabu, 27 Maret 2013

Please Look After Mom

Judul: Please Look After Mom
Penulis: Kyung Sook Shin
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2011
Hlm: 296
ISBN: 9789792274868
Rated: 4/5
Sinopsis:
Ibu Tercinta:   
Sepasang suami-istri berangkat ke kota untuk mengunjungi anak-anak mereka yang telah dewasa. Sang suami bergegas naik ke gerbong kereta bawah tanah dan mengira istrinya mengikuti di belakangnya. Setelah melewati beberapa stasiun, barulah dia menyadari bahwa istrinya tak ada. Istrinya tertinggal di Stasiun Seoul.

Perempuan yang hilang itu tak kunjung ditemukan, dan keluarga yang kehilangan ibu/istri/ipar itu mesti mengatasi trauma akibat kejadian tersebut. Satu per satu mereka teringat hal-hal di masa lampau yang kini membuat mereka tersadar betapa pentingnya peran sang ibu bagi mereka; dan betapa sedikitnya mereka mengenal sosok sang ibu selama ini, perasaan-perasaannya, harapan-harapannya, dan mimpi-mimpinya.

Bayangkan, Ibu terpisah dari Ayah ketika mereka sedang bergegas menuju kereta karena stasiun Seoul sedang sangat ramai. Lalu Ibu menghilang begitu saja. Meskipun ayah segera kembali ke stasiun itu untuk mencari Ibu dengan kereta berikutnya, tapi Ibu tetap tidak bisa ditemukan dimanapun.

Kalang kabutlah anak-anak mereka. Marah, sedih, terluka dan saling menyalahkan. Tadinya Ayah dan Ibu akan merayakan ulang tahun mereka bersama-sama di Seoul dengan cucu serta anak-anaknya yang sudah dewasa. Tapi semua jadi berantakan.. mereka tidak habis pikir mengapa Ibu bisa menghilang? Mengapa Ibu tidak pergi ke kantor polisi atau menelepon salah satu dari mereka?

Cerita kemudian dikisahkan melalui POV yang berbeda-beda. Kadang dari Si Anak perempuan tertua, Anak sulung laki-laki, Ayah, dll. Semuanya mulai kembali mengingat-ingat kenangan lama akan Ibu mereka. Menggali-gali momen berharga. Mencari tahu apakah sebenarnya mereka benar-benar mengenal Ibu? 

Cerita ini, walaupun berfokus tentang Ibu, tapi Ibu kan selalu terhubung dengan suami dan anak-anaknya. Jadi secara keseluruhan buku ini menceritakan tentang keluarga. Bahwa nggak ada keluarga yang sempurna. Melalui menghilangnya Ibu, kita diajak untuk mengorek lembar demi lembar keluarga Ibu. 

Misalnya saja, si Ayah yang sempat kabur dengan wanita lain dan kurang menghormati istrinya. Anak lelaki sulung yang selalu mendapat beasiswa dan menjadi kebanggan Ibunya. Putri bungsunya yang selalu dan akan selalu jadi anak kesayangannya. Putri sulungnya penulis novel terkenal dan Ibu selalu bangga akan tulisannya meskipun itu tidak bisa membaca.

Setelah Ibu menghilang, barulah mereka menyadari bahwa sebenarnya mereka nggak tahu apapun tentang Ibu mereka. Buku ini mengajarkan dengan bahwa sesuatu terasa berharga ketika ia sudah hilang. Rasanya, hal-hal kecil tentang Ibu tiba-tiba saja jadi sangat berharga dan patut untuk di kenang, diresapi, dan dihargai. Bahwa setelah bertahun-tahun rupanya anak-anak mereka masih belum mengenal sosok sejati Ibunya. Bagi mereka selama ini Ibu itu.. ya seorang Ibu. 

Mereka nggak tahu bagaimana perasaan Ibu ketika harus memasak di dapur setiap hari untuk mereka. Mereka nggak tahu betapa bangganya Ibu ketika anak-anaknya mampu meraih hal sekecil apapun, entah itu rajin mencuci sepatunya sendiri atau sampai ketika berprestasi di sekolah. Mereka juga nggak tahu bahwa Ibu memaksa pulang ke rumah desa karena nggak tega melihat anak-anaknya harus tidur berhimpitan di ruang apartemen yang sempit.

Sudah sejak lama saya ingin membaca buku ini karena banyak sekali review bagus dari BBIers. Dan beruntunglah saya ketika mendapat pinjaman bukunya (ga modal). Saya... saya paling nggak tahan dengen genre ini. Saya nggak suka buku yang mengharu biru bikin sedih. Saya nggak tega.

Saya membawa buku ini kemana-mana. Cerita model begini paling nggak mungkin dibaca sekali duduk. Soalnya setiap ada hal-hal kecil tentang Ibu yang bikin saya mbrebes, saya putuskan berhenti baca saat itu. Setelah saya menguatkan hati, barus saya lanjutkan kembali. I just can't stand it, it was so saaaad *berlinang air mata*.

Meskipun begitu peralihan POV kurang halus dan nggak jelas karakter mana yang sedang bercerita. Selain itu saya agak kesulitan mengidentifikasi siapa nama si putri sulung atau putra sulung. It was just too difficult to address and differentiate between each POV.

Selama ini terjemahan Korea terasa nggak enak untuk dibaca, tapi buku yang satu ini lumayan luwes penerjemahannya. Mungkin karena diterjemahkan dari bahasa Inggris, bukan secara langsung dari bahasa Korea. Tapi menurut saya nggak masalah karena saya senang bisa menikmatinya tanpa harus kesal dengan grammar Korea yang berbelit-belit.




PS: Posting Bareng BBI dalam rangka event Baca Bareng BBI bulan Maret : Sastra Asia.

Untuk teman-teman BBI lain, yuk masukkan link review buku posting bareng kalian disini.
  • Sastra Asia - 27 Maret
  • Fantasy - 28 Maret

*silakan ambil kode jika ingin memasang daftar link posting bareng ini di post kalian
*submission saya buka sampai akhir Maret, yang telat masukin link masih bisa nyusul

Jumat, 22 Maret 2013

Apartemen 666

Judul: Apartemen 666
Penulis: Sybill Affiat
Penyunting: Triani Retno A
Penerbit: Stiletto Books
Tahun: Januari 2013
Hlm: 202
ISBN: 9786027572102
Harga: IDR 36000
Rated: 3/5
Sinopsis:
Apartemen 666:   
Napas Samara semakin memburu. Matanya membelalak. Ia tak paham arti dari bisikan parau itu. Suaranya begitu menakutkan dan membuatnya bergidik. Sekujur tubuhnya menegang dialiri hawa dingin yang membekukan tulang. Dengan segenap tenaganya, Samara berusaha berlari. Bunyi stiletto yang beradu dengan lantai marmer seolah menggenapi ketakutan Samara malam itu.

Apa yang sesungguhnya terjadi? Ke mana perginya perempuan tua renta yang selalu mengikutinya?

Sulit bagi Samara dan Bisma untuk menyembunyikan kekaguman saat memasuki lobi apartemen. Semua material berkualitas nomor satu. Kokoh. Berkelas. Dan angkuh. Namun, tak pernah disangka, apartemen megah pemberian Lea–bos Samara di kantor–menyimpan sejuta misteri. Perempuan tua renta. Cermin-cermin. Bisikan-bisikan parau. Semuanya terus menemani langkah Samara mengarungi hidup di antara limpahan materi dan misteri. Sampai kapan Samara bertahan dalam apartemen 666-nya itu?

Samara di timpa kesialan. Setelah cuti selama dua bulan untuk mengurus Ibunya yang sakit (dan kemudian, meninggal dunia) ia tiba-tiba saja di pecat lantaran Pak Ridwan, atasan yang sangat ia hormati lebih memilih Shanti yang menggantikan posisinya untuk sementara. Merasa sakit hati, Samara menyimpan dendam pada Pak Ridwan.

Setelah kehilangan pekerjaan, nasib Samara dan Bisma, suaminya kehilangan sumber penghasilan dan nyaris tidak punya uang sama sekali hingga akhirnya ia menerima pekerjaan di bidang properti eksklusif. Atasannya, Lea, berbaik hati menyediakan apartemen mewah untuk Samara dan suaminya ketika mereka nyaris terusir dari rumah kontrakan. Tapi sayang, semenjak mereka tinggal di Apartemen 666 hidup mereka berubah. Apalagi Samara semakin sering di hantui seorang nenek tua misterius.

Genre horror bukanlah genre kesukaan saya. Saya sanggup mengatasi misteri, thriller, adegan sadis berdarah, tapi nggak kuat menghadapi hantu. Jadi ini satu dari sekian jenis buku yang jarang saya review. Sybill Affiat mampu membangun suasana sendu mencekam melalui deskripsi latarnya sehingga saya sukses nggak bisa tidur, gelisah gelempangan di kasur sampai subuh. Fase cerita seram sudah lama lewat, yang bikin saya nggak bisa tidur itu karena suasana dan kenangan kalo saya ketakutan itu yang masih bertahan. 

I knoooow, I'm easily scared, I'm super timid. Mungkin bagi yang lain, cerita ini nggak ada serem-seremnya tapi buat saya, serem yang sedikit itu aja udah serem banget, Iyalah, baca novel romance Amore: Lullaby by Rina Suryakusuma aja saya ketakutan nggak bisa tidur.

Btw, ini ada Book Trailer 'Apartemen 666' yang lumayan keren menurut saya, check it out

Tapi terlepas dari betapa penakutnya saya, Apartemen 666 ini memiliki ide cerita yang menarik. Nih ya, mulai dari kemisteriusan Apartemen 666, kemunculan nenek tua yang menghantui Samara, sampai berubahnya hidup Samara dan Bisma sejak bekerja di perusahaan DJL milik Lea. Kisah menyeramkan ini sudah di mulai sejak abad ke-17 dan menghadirkan selubung selimut iblis yang mengiringi setiap langkah manusia.

Semenjak Samara bekerja di DJL, ia dan suaminya mencapai kesuksesan yang luar biasa. Dari yang mulanya hidup sederhana hingga akhirnya mereka hidup bermewah-mewah. Tapi kesuksesan itu juga diiringi oleh beberapa efek buruk lainnya seperti hedonisme, seks bebas, drugs, klub-klub malam, dan berubahnya prioritas mereka. Semua berlangsung begitu cepat, nyaris tidak masuk akal.

Well, guess what.. I smelled something fishy in here. Saya mencium hal klenik sepanjang cerita. Tapi kemudian saya dapat kesimpulan bahwa ini bukan sekedar klenik, tapi merupakan sesuatu yang lebih mendasar; godaan iblis. Benar apa kata Bisma di awal kepindahan mereka ke Apartemen 666

...segala sesuatu yang diberikan cuma-cuma, dalam arti tidak harus membayar dalam sejumlah uang, pasti akan ada timbal balik dalam bentuk lain.

~p.49

Perasaan dendam Samara kepada Pak Ridwan menjadi katalis kesuksesannya. Tapi sesuatu yang dimulai dengan niat tidak baik akan berakhir buruk. Menurut saya itu yang ingin disampaikan Sybill Affiat, bahwa sesuatu apabila dicapai dengan usaha keras dan jujur pasti akan bertahan lama dan terasa lebih berharga, sesuatu yang harus diperhitungkan demi kepuasan batin kita. Money can't buy you happiness but it can buy anything that makes you happy, tapi emangnya semua bisa di beli dengan uang?

Dan saya sungguh suka dengan ide ceritanya. Plot tertata rapi, alurnya cepat, segalanya diceritakan dengan sangat baik dan pas porsinya dalam 200 halaman saja. Well, saya kagum Sybill Affiat bisa membungkus cerita sepadat ini dengan baik dengan halaman yang terbatas tanpa menimbulkan ketidakpuasan dan tanda tanya bagi saya.

Namun, kepadatan itu pula yang membuat saya masih merasa sedikit tidak puas. Saya melihat banyak potensi yang masih bisa dikembangkan dari setiap plot dan adegannya. Karakter Samara dan Lea (kedua karakter paling menarik menurut saya) harusnya bisa dieksplorasi lebih mendalam dan bukan hanya sekedar dari dialog dan deskripsi singkat. Saya maklum, keterbatasan jumlah halaman menjadi penghalang, tapi tetap saja sayang sekali kalau mereka diberi porsi segitu.

Selain itu dari segi cerita, disini kehidupan Samara dan Bisma setelah mereka tinggal di Apartemen 666 juga hanya di ceritakan sekilas saja, seolah waktu cepat berlalu dalam film-film yang menampilkan sekilas adegan-adegan untuk menunjukkan peralihan waktu/masa. Seandainya ada beberapa adegan baru yang di beri porsi sendiri dengan deskripsi mendetail pasti bisa semakin memperkuat karakter dan intrik kisah di dalamnya.

Cerita yang sekarang sudah oke, mengingat keterbatasan halaman. Namun, alangkah menariknya jika ada lebih banyak adegan yang bisa membawa pembaca mengupas lapisan misterinya sendiri daripada langsung di suguhkan ending yang sudah memberikan kesimpulan dari seluruh kejadian yang dialami Samara. Saya menikmati Apartemen 666 but I still think there can be more to it..


PS: Thanks for Stiletto Books and Sybill Affiat for the goose bump

Kamis, 21 Maret 2013

Love, Curse & Hocus-Pocus

Judul: Love, Curse & Hocus-Pocus
Penulis: Karla M. Nashar
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Januari 2013
Hlm: 416
ISBN: 9789792289763
Rated: 4/5
Sinopsis:
Love, Curse & Hocus-Pocus:   
And what would you do, if I told you I have no intention to kiss you?”

“Kurasa... aku akan membuatmu mengubah keputusanmu itu.”

Ketika Troy Mardian dan Gadis Parasayu yang saling membenci harus terbangun dalam keadaan bugil dengan memori kabur akan pernikahan mereka, reaksi pertama mereka adalah berteriak histeris. Mereka curiga jika semua keanehan itu berkaitan dengan wanita gipsi tua yang mereka tertawai pada acara ulang tahun kantor mereka.

Untunglah mimpi dan realita yang tumpang tindih mempermainkan akal sehat mereka itu segera berakhir, dan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Kali ini Troy dan Gadis yakin semua keanehan yang mereka alami itu telah berakhir. Setidaknya demikian, hingga tugas kantor membawa mereka ke negara para Duke dan Duchess, Inggris.

Dalam penerbangan yang melewati turbulensi ekstrem dan nyaris merenggut nyawa, keduanya dipaksa berpikir ulang tentang perasaan masing-masing.

Meskipun mereka saling membenci sejak pandangan pertama, mungkinkah berbagai peristiwa aneh tersebut justru mengubah rasa tidak suka mereka menjadi cinta?

Dan ketika Troy dan Gadis mengira hidup mereka sudah mencapai puncak kebahagiaan tertinggi, nun jauh di sana, sayup-sayup suara gemerencing lonceng perak kecil milik si gipsi misterius kembali membelah pekatnya malam...

Lalu apa kira-kira yang akan terjadi pada Troy dan Gadis kali ini?

Cring... cring... cring... Beware!

Please read the first book because this review might contains a lot of spoiler. So I'm warning you, read at your own risk.

Nah, setelah ending yang nggak memuaskan di buku pertama. Eh, bukannya nggak memuaskan sih ya, tapi endingnya cliffhanger banget. Jadi antara campuran kesel, pengen banting buku, excited, kepo, sekaligus kagum jadi satu. Iya nggak sih?

Nah, saya terharu ketika tanpa sengaja tahu info new release buku lanjutannya ini. Akhirnyaaaaa~ tampak akan ada kejelasan di buku kedua. Dan begitulah, life goes on. Dalam kasus Troy dan Gadis, cerita seakan nggak pernah terputus selama 5 tahun seperti pembacanya yang harus sabar menanti sejak 2008, tapi cerita di buku ini dimulai tepat ketika cerita berakhir di Love, Hate & Hocus-Pocus.

Setelah dipermainkan takdir, (secara mereka di dunia paralel sudah menikah dan sedang hamil anak pertama gitu) tiba-tiba saja kembali ke titik nol, mereka kembali jadi musuh. Persis seperti sebelumnya. Hanya saja ingatan masa-masa indah itu masih melekat erat tapi karena kembali ke status awal jadi mereka dengan bijaksana menanggap semua itu tidak pernah terjadi.

Tapi hal itu nggak bertahan lama karena dalam perjalan menuju London dalam rangka dinas kerja, baik Troy dan Gadis kembali terlempar ke dunia paralel dimana mereka sekali lagi menjadi pasangan suami istri. Sayangnya kali ini pengalaman mereka tidak seindah bulan madu. Mereka mengalami cobaan yang berat, kehilangan..

Dan tepat saat mereka sedih atas kehilangan itu, mereka kembali ke dunia nyata. Duh, kejam sekali permainan takdir. Sejak saat itu hubungan mereka benar-benar tidak stabil, penuh dengan ranjau. Apalagi ada kedatangan mantan masing-masing. Si Lucinda, mantannya Troy dan si Putra mantannya Gadis.

Di tengah hubungan yang sudah setipis benang itu, baik Gadis dan Troy memutuskan mencari gipsi yang menyebabkan masalah ini. Mumpung mereka berdua ada di London gitu. Nah, kemudian dimulailah perjalanan mereka keliling Inggris demi mencari gipsi usil yang mempermainkan takdir keduanya.

Buku kedua ini jauh lebih tebal dan padat dibandingkan Love, Hate & Hocus-Pocus. Plotnya lebih rapi dan konfliknya lebih beragam dengan adanya kehadiran saingan yang bikin masing-masing pihak insecure. Ada tambahan karakter sentral juga, si gipsi Lyubitshka. Karla M. Nashar juga tidak kehilangan kepiawaiannya dalam membawa kita maju mundur ke dua dunia yang berbeda. Saya serasa diajak nonton film yang peralihannya smooth sekali.

Sayangnya saya tidak menemukan gaya bahasa heboh nan ramai seperti di Love, Hate & Hocus-Pocus. Mungkin karena sudah terpoles selama 5 tahun jadi gaya bahasa Karla M. Nashar jauh lebih rapi. Sebenarnya bukan pertama kali saya baca polesan gaya bahasa rapi ala terjemahan milik Karla M. Nashar secara saya sudah baca Ti Amo Tia Amoria yang terbit tahun 2011 lalu. 

Namun jauh di dalam lubuk hati saya menginginkan adanya konsistensi gaya bahasa dalam kedua seri ini. Meskipun saya suka kearpian gaya bahasa tapi saya kehilangan the excitement and the nuances of their interactions. Tetep lucu sih, cuma sudah nggak selucu dan serame di Love, Hate & Hocus-Pocus lagi. I kinda miss it.

Anyway, saya suka buku ini membawa babak baru dalam perkembangan karakter keduanya. Si Troy sudah jauh lebih dewasa, tentunya dia jadi nggak senajong dulu. Troy jadi lebih mau berkompromi, dan mulai menunjukkan perhatian pada orang lain selain egonya sendiri. Sedangkan Gadis berubah jadi lebih insecure setelah mengalami goncangan mental yang memang menyedihkan (read it and you'll know what I mean). Buku ini memang bukan favorit saya, tapi seenggaknya sukses memuaskan rasa penasaran saya tentang endingnya akhirnya terobati juga. 


My reviews for this series


Selasa, 19 Maret 2013

Love, Hate & Hocus-Pocus

Judul: Love, Hate & Hocus-Pocus (Hocus-Pocus #1)
Penulis: Karla M. Nashar
Penyunting: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Mei 2008 (cetakan pertama)
Hlm: 264
ISBN: 9789792238006
Rated: 5/5 (it's my favourite)
Beli di: bukukita.com tahun 2008
Sinopsis:
Love, Hate & Hocus-Pocus:   
HATE at first sight. Itulah definisi yang tepat untuk menggambarkan Troy Mardian dan Gadis Parasayu. Mereka partner kerja yang dinamis---sedinamis gejolak permusuhan yang terus meletup di antara mereka berdua. Hanya satu persamaan mereka. Sama-sama nggak percaya dengan yang namanya hocus-pocus, ramal-meramal, paranormal, astrologi, kartu tarot, feng shui, atau apa pun sebutannya yang berhubungan dengan dunia pernujuman.

Lalu apa yang terjadi saat mereka terbangun pada suatu Minggu pagi cerah, dan mendapati diri mereka berada di ranjang yang sama dalam kondisi bak Adam dan Hawa saat pertama kali terdepak dari Firdaus---bugil, plus cincin kawin yang melingkari jari manis masing-masing, serta sepotong memori kabur tentang pernikahan yang mereka lakukan tiga belas hari yang lalu?!'

Mungkinkah si gipsi misterius yang didatangkan dari eropa pada pesta ulang tahun kantor mereka yang sudah menciptakan kegilaan ini? Semua itu hanya karena Gadis dan Troy sama-sama tertawa keras saat wanita tua itu mulai menunjukkan kemampuannya.




Pernah ngalamin hate at the first sight? Well, begitulah awal perkenalan Gadis dan Troy. Gadis benci dengan segala kerempongan Troy soal penampilan yang ngalahin cewek tulen. Sedangkan Troy sendiri merendahkan selera lokal Gadis. Faktanya, mereka emang bertolak belakang. Kalau Gadis ini nasionalis sejati yang sangat menjunjung tinggi produk lokal, si Troy kebalikannya, dia bule karbitan yang sangat fashionable biarpun dia cowok.

Gadis sama Troy ini sama-sama manajer di kantor pusat BIP. Mereka berdua bisa dibilang anak emas lah, hanya saja mereka ini saling benci dan semua orang tahu itu. Nggak ada habis-habisnya mereka berantem saling hujat, bahkan di hadapan presdir. Pokoknya mereka itu saingan sekaligus musuhan deh. Saling sikut sih udah biasa.

Jadi bayangin dong betapa paniknya mereka ketika mendapati diri mereka sudah menikah. Oh dear. Olala apa yang terjadi?

Prolognya cukup kontroversial. Di mulai dari Gadis dan Troy yang sama-sama terbangun dalam keadaan telanjang bersama musuhnya. Yeah, mereka musuhan. Tapi mereka lebih kaget lagi ketika ingat bahwa mereka sudah menikah selama tiga belas hari. Jadi selama tiga belas hari itu mereka seakan terhipnotis gitu, mulai dari bertunangan, buru-buru menikah, bulan madu, sampai akhirnya mereka sadar lagi bahwa mereka itu sebenarnya musuhan. 

Trus gimana dong nasib mereka?

Saat pertama kali membaca buku ini tahun 2008 saya benar-benar terpana akan ide cerita yang nggak biasa ini. Selain ide cerita yang unik, Karla M. Nashar dengan piawainya menciptakan karakter Troy yang sumpah jadi cowok najong abis. Bayangkan ya skin carenya aja ngalahin cewek tulen. Suka gonta-ganti contact lense, trus breakfast ala eropa dan rewel abis sama hal berbau lokal yang nggak higienis. Saya sampai takjub beneran sama model cowok macam Tory.

Tapi yang lebih seru itu adegan sikut menyikut ketika mereka saingan dalam menyelesaikan tugas kantor yang seru abis. Eksekusinya tepat dan gaya bahasanya ramai. Saya dibuat ngakak di setiap adegan najong antara Troy dan Gadis. Mereka ini superb hilarious. Meskipun begitu akhirnya chemistrynya mulai terbangun ketika pas mereka menikah itu, dan mulai deh kerasa romantisnya. It was just perfect.

Hanya saja satu menurut saya yang sangat disayangkan, seringnyaya pengulangan kalimat dalam dialog Tory dan Gadi di sepanjang buku dan di banyak adegan. Ini salah satu contohnya..

"Nggak mungkin!!" bisik Gadis lemas, seraya terduduk di pinggir tempat tidur besar itu.
"Impossible!!" desis Troy sementara jemarinya menelusuri rambutnya.
Lalu, seakan menyadari sesuatu, keduanya serempak melihat jari manis tangan kanan masing-masing masing-masing dan...
"Ya Tuhan!!" (Gadis)
"Oh my god!" (Troy)


Agak mengganggu karena, apa sih kok gitu doang diulang-ulang pake bahasa Inggris. Memang nggak ada ungkapan lain ya biar saya nggak bosen gitu. Tapi disisi lain lumayan kocak juga karena haha, mereka itu sebenernya mirip karena memakai frase yang sama cuma pake bahasa berbeda, menjelaskan bahwa mereka ini pasangan yang serasi (meskipun ini argumen lemah).

I must say, I re-read this book for the.. I don't know like, sixth or seventh times since it's my favorite metropop since 2008. Saya suka bagaimana Karla M. Nashar bisa menyampaikan imajinasi hal ghaib semacam dunia lain dan menggabungkannya ke dunia nyata dengan halus dan lucu. Apalagi dengan alur yang nggak biasa kalau di eksekusi dengan cara yang salah bakal bikin pembaca bingung, so standing applause for her.

Jadi ketika saya tahu kalau lanjutannya akhirnya terbit saya baca ulang lagi bukunya. Jujur saya kayaknya pernah ngereview novel ini di Kumpulan Sinopsis Buku tapi kayaknya ke delete pas saya lagi mindahin review film dan drama *arrrrgh*

Saya punya yang masih cover lama. Saya suka cover lama ini tapi bukunya udah lecek banget deh kayak beneran buku lama. Gara-garanya kena air jadi halamannya rapuh kaku serta mengombak perlu di rebonding. Saya nggak tahu kapan buku ini kena air karena tahu-tahu saja udah jadi begini. Makanya saya pengen banget ada yang beliin edisi cover baru, sekalian biar matching sama buku Love, Curse & Hocus-Pocus gitu. Ayo dong siapa yang mau beliin saya?

me want this copy




My reviews for this series


Minggu, 17 Maret 2013

The Silver Linings Playbook

Judul: The Silver Linings Playbook
Penulis: Matthew Quick
Penerbit: Picador
Hlm: 234
Tahun: 1st January 2010
ISBN: 9780330504614
Rated: 4.5/5
Format: ebook
Sinopsis:
The Silver Linings Playbook:   
Pat Peoples knows that life doesn’t always go according to plan, but he’s determined to get his back on track. After a stint in a psychiatric hospital, Pat is staying with his parents and trying to live according to his new philosophy: get fit, be nice and always look for the silver lining. Most importantly, Pat is determined to be reconciled with his wife Nikki. Pat’s parents just want to protect him so he can get back on his feet, but when Pat befriends the mysterious Tiffany, the secrets they’ve been keeping from him threaten to come out . . .


Kisah di mulai ketika Pat di jemput oleh Ibunya. Setelah menandatangani banyak surat-surat akhirnya Pat bisa keluar dari dari Bad Place--ini nama tempat institusi mental dimana Pat di rehabilitasi. Nggak di jelaskan Pat sakit apa, yang jelas ia trauma dan secara selektif memblokir ingatan tentang peristiwa yang membuatnya masuk Bad Place.

Semenjak keluar dari Bad Place, Pat tinggal bersama orang tuanya di Philadelphia. Ayahnya masih belum mau bicara dengan Pat, sedangkan ibunya adalah satu-satunya orang yang bersikap paling baik pada Pat. Adiknya, Jake kadang-kadang mampir mengunjunginya. Bahkan Ronnie sahabatnya pun mau mengundangnya makan malam.

Sayangnya, Pat juga disorientasi waktu. Ia lupa sudah berapa lama berada di Bad Place. Ia trauma dengan musik Kenny G (bakal ngamuk kalau denger lagunya). Always over-working himself for training and losing weight to keep him in a good shape. And trying to do something kind instead right. Yang jelas Pat berusaha merubah diri menjadi lebih baik supaya bisa rujuk sama Nikki.

Oh si Nikki ini istrinya Pat. Karena satu dan lain hal, mereka sedang berpisah untuk sementara. Dan Pat percaya bahwa ketika ia sudah menjadi lebih baik ia akan diizinkan Tuhan untuk bertemu kembali dengan istrinya, So basically he is doing exercise, trying hard to be kind instead of do something right, reading a lot a classic book and any other thing are just so Nikki would return to him.

Di kisahkan melalui sudut pandang pertama, sebagai si Pat, saya di bawa masuk ke dalam pikiran paling jujur dan paling optimis yang pernah saya baca. Pat benci dengan pesimisme dan percaya akan adanya Silver Linings (means a good part in a bad situation). Pat is simply a kind-hearted, simple-minded, immature, and eagerly hoping on silver linings. 

He is fragile, he do a lot of screaming, exploding and crying--that's describing him as a mental handicapped person. But he also like a child where he believes if he start being kind God will reward him Nikki. Pat juga sangat menyayangi keluarganya dan ia sedih sekali jika tanpa sengaja menyakiti salah seorang dari mereka. 

I dare say Pat is like a child trapped in grown-up body. You'll know what I mean if you read it by yourself. Saya nggak tahu apakah sebelum masuk Bad Place dari sononya dia berpola pikir seperti ini atau karena trauma. Tapi saya rasa Pat seperti itu karena ia pernah melewati hal buruk jadi secara mental he's damaged. Untunglah Pat Peoples is a very optimistic person so he end up as a cute guy instead a pathetic one.

I must say I love the movie because I watched it first before I read the book. And when I was reading the book I don't like it at first but gradually it become more and more engaging and it's worth 4,5 rate and I claim it's my fave. I still love the movie more, though. 




Dalam film lebih banyak romance, and more Tiffany. Karena memakai sudut pandang orang pertama, Tiffany jadi kurang ekspresif walaupun di akhir buku di tunjukkan surat Tiffany sehingga kita bisa membaca dari sudut pandang cewek ini. 

Di film semua terlihat balanced. Semua karakter terlihat hidup, by all characters I mean like literally; Tiffany, Mom, Dad, Jake, Ronnie, Veronica, Dr. Cliff Patel, Danny.. semua rame banget. My credit goes to the David Russell as the director and also the screenwriter to bring the book and the amazing casts. They played it so brilliantly and actually become the first "Big Five" (Best Picture, Best Actor, Best Actress, Best Director, Best Writing) nominee since Million Dollar Baby.

Chemistry antara Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence undoubtedly the great part that made it a good romance. And the supporting characters are splendidly beautiful and it eventually makes me watched it for the 5th times already in the past 3 days. The dialog is witty and it's quite hilarious, saya aja sampai ngakak gegulingan pertama kali nonton ini film.

Saking bagusnya ini film saya akhirnya pengen baca novelnya. Jujur, novel The Silver Linings Playbook ini bukan jenis novel kesukaan saya. Tapi toh saya baca juga dan memang beberapa perbedaan terlihat jelas antara buku dan adaptasi filmnya. But both are marvelous.

The Silver Linings Playbook mengajarkan bahwa realita nggak selalu berakhir happy ending. Contohnya buku-buku literatur Amerika klasik yang Pat baca semuanya bikin depresi dan sad-ending. Pat marah kenapa anak-anak remaja di suruh baca buku yang bikin depresi macam itu, tapi faktanya anak-anak memang harus siap menghadapi kerasnya kehidupan di masa mendatang.

Tapi Pat juga mengajarkan kita untuk percaya dengan keberadaan silver lining. Bahwa apapun yang terjadi kita harus terus optimis dan melihat sisi baiknya (if you not strong enough to handle the worst part) jadi kita bisa terus maju, menjadi lebih baik (seperti yang Pat coba lakukan, change to be a better person) dan mencapai kebahagiaan (which, for Pat, is back together with Nikki).

Sedangkan kisah Tiffany mengajarkan kita untuk bisa move on dalam hidup. Bahwa nggak semua orang se-optimis Pat, dan bahwa kita nggak bisa jadi seorang idealis murni. Banyak hal buruk terjadi di dunia ini. You can change to be better like Pat to get his life back like before or just try to hang on and move on with your life like Tiffany, the choice is yours. 

Tapi seperti apa yang Pat percayai bahwa Silver Lining itu memang benar-benar ada. Keajaiban itu nyata. Karena apapun tujuan awal Pat dan Tiffany, akhirnya mereka dapat menemukan silver lining.

Jumat, 15 Maret 2013

Crystal Cove

Judul: Crystal Cove (Friday Harbor #4)
Penulis: Lisa Kleypas
Penerbit: Piatkus Books
Hlm: 320
Tahun: 5 februari 2013
ISBN: 9780749953935
Rated: 3/5
Format: ebook
Sinopsis:
CRYSTAL COVE:   
Justine Hoffman has made a comfortable life for herself on the island of Friday Harbor. She is the proprietor of a successful boutique hotel, and she has the safe, predictable life she has always wanted. Growing up with her flighty, nomadic mother, Marigold, has instilled in her a deep longing for stability. But in spite of everything Justine has achieved, there is still something missing. Love. And after years of waiting and dreaming, she is willing to do whatever it takes to change her destiny.

What Justine soon discovers is that someone cast a spell on her when she was born, with the result that she will never find her soul mate. Determined to change her fate, Justine finds a way to break the enchantment, never dreaming of the dangerous complications that will follow.

And when Justine meets the mysterious Jason Black, she accidentally unleashes a storm of desire and danger that threaten everything she holds dear . . . because Jason has secrets of his own, and he wants more from her than fate will ever allow.


For what I expecting for Justine character through her appearance on Rainshadow Road and Dream Lake, I thought she would be a strong, practical, and an outspoken woman. But yet, she turned out to be vulnerable and insecure for most part. Which is makes me so  disapointed :(

Karakter Jason sendiri kurang greget. Memang sih Jason ini dominan dan controlling, tapi jarang sekali dilihatin sisi personalnya. Bahkan Alex Nolan (Dream Lake) yang mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai seorang yang sangat impersonal nyatanya mampu digambarkan Lisa Kleypas sebagai sosok yang personal dengan kecintaannya pada carpenting (building houses) dan minum-minuman keras. But, Jason? None.

Saya sampai nggak nyadar kapan Justine dan Jason falling in love, tiba-tiba aja mereka jadi saling suka, there's no process. Saya setuju dengan banyak review di goodreads, too much magic's and less character development. But, Lisa Kleypas always been great in her writing style so I've had enjoyed it nonetheless.

Satu yang unik menurut saya, tentang Jason yang rupanya soulless. Human without a soul. Nothing's mattered, yet he never get satisfied by his achievement. Itulah kenapa orang-orang soulless biasanya terus menerus berusaha keras, dalam kasus Jason dia nimbun harta dan mencapai kesuksesan dalam kesempurnaan kayak orang haus, he craving for more as if he doesn't have much time, which is true.

Soulless people are capable for feeling emotion, has an intelligence, and even loving someone else. But they don't have much time, itulah kenapa mereka nggak pernah puas. Mereka harus mencoba segala sesuatu dan mencapai apa yang mereka inginkan secepat mungkin karena jauh dalam hati mereka sadar kalau nggak punya banyak waktu. When they're gone, their existance are really gone. Sebagian besar soulless people nggak nyadar kalau dirinya nggak punya jiwa.

Wow, menurut saya topik soulless ini sesuatu yang menarik. Jujur saja saya baru denger hal semacam ini untuk pertanya kalinya.. dan saya masih penasaran dengan soulless people. 

Bagaimana seseorang bisa dilahirkan sebagai soulless sementara yang lainnya punya soul? Kok bisa soulless people nggak nyadar kalau dirinya soulless (dalam kasus Jason, dia sadar kalau dia soulless setelah bermeditasi di kuil Buddha, which is a rare thing because most of them usually didn't notice that they are soulless)? Bagaimana cara mengetahui seseorang itu a soulless, padahal mereka yang soulless tetap bisa merasakan emosi, jatuh cinta, and also being a lovelly, nice, polite poeple?

Wew.. saya butuh penjelasan lebih banyak tentang ini. Ada yang tahu tempat diskusiin topik ini? 


PS: Rupanya masih ada seri lanjutannya, judulnya Ligthning Bay (Friday Harbor #5) which would be released in September 2013, btw. Hiks, T.T lama banget ya. Kalau baca previewnya sih premisenya menarik, tentang malaikat yang terjebak dalam tubuh manusia trus dia terpaksa hidup sebagai orang lain.. living someone elses live. In his case is being someone elses' fiance.



My reviews of the series
#4 Crystal Cove
#5 Lightning Bay
 

Rabu, 13 Maret 2013

Dream Lake

Judul: Dream Lake (Friday harbor #3)
Penulis: Lisa Kleypas
Penerbit: Piatkus Books
Hlm: 336
Tahun: 7 Agustus 2012
ISBN: 9780749953980
Rated: 4/5
Format: Ebook:
Sinopsis:
Dream Lake:   
They say that opposites attract. But what happens when one has been devastated by betrayal and the other is so jaded that his heart is made of stone? Enter the world of Friday Harbor, an enchanting town in the Pacific Northwest where things are not quite as they seem and where true love might just have a ghost of a chance….

Alex Nolan is as bitter and cynical as they come. One of the three Nolan brothers who call Friday harbor home, he's nothing like Sam or Mark. They actually believe in love; they think the risk of pain is worth the chance of happiness. But Alex battles his demons with the help of a whiskey bottle, and he lives in his own private hell. And then a ghost shows up. Only Alex can see him, Has Alex finally crossed over the threshold to insanity?

Zoë Hoffman is as gentle and romantic as they come. When she meets the startling gorgeous Alex Nolan, all her instincts tell her to run. Even Alex tells her to run. But something in him calls to Zoë, and she forces him to take a look at his life with a clear eye and to open his mind to the possibility that love isn’t for the foolish.

The ghost has been existing in the half-light of this world for decades. He doesn’t know who he is, or why he is stuck in the Nolans’ Victorian house. All he knows is that he loved a girl once. And Alex and Zoë hold the key to unlocking a mystery that keeps him trapped here.

Zoë and Alex are oil and water, fire and ice, sunshine and shadow. But sometimes it takes only a glimmer of light to chase away the dark, and sometimes love can reach beyond time, space, and reason to take hold of hearts that yearn for it…

Saya rasa sinopsisnya sudah cukup menjelaskan semuanya.. saya mau langsung ngomentarin bagian lainnya aja deh..

Menurut saya novel Dream Lake ini sangat menantang dengan karakter Alex Nolan yang complex. Alex bisa lihat hantu meen. I sort of had a hunch when I read Rainshadow Road (Friday Harbor 2) jadi nggak begitu terkejut lah ketika si hantu beneran gentayangan disini, secara seri Friday Harbor emang lumayan nyentuh magic, supranatural, dll.

Zoe is a very sweet and nice kind of girl, though she's described as havinf a bombshell's body. Tapi dia sama sekali nggak bitchy. Walaupun begitu, Zoe cukup lovable walaupun bukan karakter favorite saya. Anyway, the pair makes a good couple. Alex memang butuh penanganan khusus dari jiwa seorang penyayang seperti Zoe.

The story was fine. Karakter Alex is complicated, sayangnya deskripsi masa lalu Alex tentang bagaimana bisa ia jadi se-damaged itu nggak dijelasin dengan detail. Tapi saya rasa perjuangan Alex untuk berubah menjadi lebih baik (though he's still being an asshole through all the entire book, you just can't hate him) sudah cukup mendominasi dalam buku ini tanpa harus ditambahi detail masa lalunya.

Si hantu sendiri lumayan punya peran penting disini. He also helps Alex turned into a better shape with his wits and sardonic comments. He keeps Alex sane and drove him towards a right direction. He becomes Alex's friends, something that most Alex needed, a company.

Trus, satu yang aku suka banget dari Dream Lake, deskripsi makanan! The art of cuisine, resep cookies, dan adegan masak-memasak bertebaran di sepanjang buku, astaga perut saya kerucuk-kerucuk laper dan sepanjang hari jadi ngiler ngebayangin pancake, red velvet, dll.

Walaupun buku ini nggak bikin emosi saya teraduk kayak di Rainshadow Road saya rasa 4 bintang tetap wajib diberikan untuk kerumitan karakter Alex dan kisah si hantu. Can't wait to read Justine's love story in the 4th book (Crystal Cove), she's my fave heroine in the Friday Harbor series.




My reviews of the series
#4 Crystal Cove
#5 Lightning Bay

Senin, 11 Maret 2013

Monthly Giveaway Maret 2013

MONTHLY GIVEAWAY MARET 2013



Jujur, saya hampir lupa untuk ngadain Monthly Giveaway Maret. Alasannya adalah.. alasan tetap akan jadi alasan. Dari pada beralasan, saya cuma mau kasih tahu aja. Masuk semester 6 itu artinya masuk semester tersibuk dalam sejarah perkuliahan saya karena mata kuliah yang di desain 'sedemikian rupa'.

So, untuk beberapa bulan mendatang, saya akan di gempur oleh bejibun tugas dan praktikum. Baik tugas dan praktikum ini semuanya terjun ke lapangan. Setelah hampir sebulan saya memulai semester 6 rasanya... it has been a hell. Beberapa teman sudah tumbang dan masuk rumah sakit, like literally. I also blame the weather.

So, here is the heads-up. I will maybe not be a diligent blogger for the next couple of months. I will still keep reading though. I hope I will have a time for a read or two anyway *sigh*

Tapi jangan sampai saya lupa sama Monthly Giveaway. Kalau lupa, telat, atau ada indikasi akan membatalkan MG, then please poke me! Anyway, I'm giving away Shakespeare's Landlord by Charlaine Harris. Sayang sekali saya nggak sempat baca buku ini jadi nggak bisa sekalian kasih reviewnya. 

But, this is for you~

Judul: Shakespeare's Landlord
Penulis:Charlaine Harris
Penerjemah: Harissa Permatasari
Penerbit: Kantera
ISBN: 978-979-1924-09-2
Kondisi: Second, 80%
Sinopsis:
Shakespeare's Landlord:   
Selamat datang di kota kecil Shakespeare, Arkansas...

Lily Bard yang selalu tampil tomboi dengan rambut pendek dan celana baggy-nya memulai kesehariannya sebagai cleaning lady di kota Shakespeare yang sunyi. Semua hal dapat disapunya, tak terkecuali rahasia-rahasia masa lalunya yang kelam dan keras.

Rencana hidupnya yang tenang berubah setelah dia menemukan mayat seorang pemilik apartemen. Tidak hanya terancam, tetapi hidupnya akan berantakan jika dia tidak bertindak.

Tetapi dari mana memulainya?
Dan bagaimana jika warga Shakespeare mengetahui bahwa dia ada pada saat mayat tersebut ditemukan?
Jika kecurigaan berlanjut, semua orang akan segera mengetahui, siapa sebenarnya Lily Bard.




CLOSED!!
Congratulation 

Jessica Astarina

(Pemenang harap segera konfirmasi dalam waktu 2x24 jam jika tidak akan dipilih pemenang baru.)
  • Sign in: masukkan email atau username facebook kamu
  • Wajib isi nama dan identitas yang bisa di hubungi
  • Wajib meninggalkan komentar dan follow GFC
  • Lainnya Optional (subscribe email, like fanpage, tweet giveaway, dll) 
  • Semakin banyak mengisi entry, maka kesempatan menang semakin besar
  • Giveaway berlangsung tanggal 11-03-2013 pukul 12.00 WIB s/d 21-03-2013 pukul 12.00 WIB
  • Pemenang akan diumumkan tanggal 21 Maret 2013
  • Saya akan mengecek seluruh entry dan entry yg tidak valid akan dianggap gugur
  • Goodluck (^________^)

a Rafflecopter giveaway

Sabtu, 09 Maret 2013

Rainshadow Road

Judul: Rainshadow Road (Friday Harbor #2)
Penulis: Lisa Kleypas
Penerbit: Piatkus Books
Hlm: 308
Tahun: 28 February 2012
ISBN: 9780749953881
Rated: 4/5
Sinopsis:
Rainshadow Road:   
Lucy Marinn is a glass artist living in mystical, beautiful, Friday Harbor, Washington. She is stunned and blindsided by the most bitter kind of betrayal: her fiancé Kevin has left her. His new lover is Lucy’s own sister. Lucy's bitterness over being dumped is multiplied by the fact that she has constantly made the wrong choices in her romantic life.

Facing the severe disapproval of Lucy's parents, Kevin asks his friend Sam Nolan, a local vineyard owner on San Juan Island, to "romance" Lucy and hopefully loosen her up and get her over her anger. Complications ensue when Sam and Lucy begin to fall in love, Kevin has second thoughts, and Lucy discovers that the new relationship in her life began under false pretenses. Questions about love, loyalty, old patterns, mistakes, and new beginnings are explored as Lucy learns that some things in life—even after being broken—can be made into something new and beautiful.

Sam Nolan is a charming geek in an adonis package. Where I can find those kind of guy? Oke, sebelum saya heboh fangirling, saya jelasin si Sam ini bujangan yang oke banget, a lifelong bachelor. Suka banget macarin cewek, terutama cewek-cewek yang butuh rebound after the break-up. Soalnya tipe cewek yang butuh pelarian baisanya nggak akan menuntut komitmen jangka panjang.

Sam dari kecil emang Geek, dia suka baca majalah macam trubus gitu (eh, ada gitu ya Trubus disana, LOL). Dan lebih suka berhubungan sama tanaman daripada sama manusia. Dia punya perkebunan anggur sendiri dan tubuhnya liat gara-gara berkebun. Dari luar dia cowok keren, adonis, tapi kadang suka keceplosan geeknya, and I think that's cute.

Di lain pihak, Lucy diputuskan begitu saja oleh pacarnya. Saat bangun di pagi hari, Lucy masih baik-baik saja tapi siapa sangka sorenya dia diputuskan lalu diusir dari apartemennya sendiri. Katanya pacar baru Kevin mau pindah ke apartemen mereka. Mau tahu siapa si orang ketiga itu? Adik Lucy sendiri. Brengsek memang.

Jadi, saat Lucy sedang kalut, dia pergi ke pantai, eh atau tebing ya? Maaf saya lupa. Disana dia ketemu Sam Nolan dan mulai curcol sambil emosi gitu. Sam langsung menawarkan diri jadi rebound dong, tapi ditolak. Sampai akhirnya Lucy kecelakaan dan di rawat di rumah Sam Nolan. Duh, dasar cowok baik.

Di sini si kecil Holly masih lumayan banyak muncul, secara Holly sayang banget sama Uncle Sam and the feeling's mutual jadi Lucy juga deket deh sama Holly. Munculnya karakter pendukung lainnya seperti Mark-Maggie dari Friday Harbor #1, trus Alex dan ada temen-temen Lucy; si Zoe dan Justine yang nanti bakalan dapat bagian cerita sendiri di Friday Harbor #3 dan #4 nanti.

Lisa Kleypas juga nambahin sedikit magic disini. I mean like literally magic, not just as asimbolic magic. So when you read it, please just believe it. Soalnya di awal saya sempet skeptis dan masih ga percaya gitu kan, eh ternyata di sepanjang cerita itu beneran ada magic dan saya kayak masih bingung gitu sama plotnya.

It was surprisingly sweet and turn out better than Christmas Eve at Friday Harbor, it's also twisted my heart as I can understand their feeling. They started to have a non-commitment relationship lalu secara bergantian mereka mengucapkan mantra "Don't worry, I still don't love you." just to make a point and to have each other feels better. That's a self denial on both part. Until they realized that the mantra didn't work anymore but they still pretended that it does. And that's just hurt. It's my favorite from Friday Harbor series.


My reviews of the series
#4 Crystal Cove
#5 Lightning Bay

Kamis, 07 Maret 2013

Christmas Eve at Friday Harbor

Judul: Christmas Eve at Friday Harbor (Friday Harbor #1)
Penulis: Lisa Kleypas
Penerbit: St. Martin's Press
Hlm: 211
Tahun: Oktober 2010
ISBN: 9780312605865
Rated: 3/5
Format: Ebook
Sinopsis:
Christmas Eve at Friday Harbor:   
ONE LITTLE GIRL NEEDS A FAMILY
One rain-slicked night, six-year-old Holly lost the only parent she knew, her beloved mother Victoria. And since that night, she has never again spoken a word.

ONE SINGLE MAN NEEDS A WIFE
The last thing Mark Nolan needs is a six-year-old girl in his life. But he soon realizes that he will do everything he can to make her life whole again. His sister’s will gives him the instructions: There’s no other choice but you. Just start by loving her. The rest will follow.

SOMETIMES, IT TAKES A LITTLE MAGIC…
Maggie Collins doesn’t dare believe in love again, after losing her husband of one year. But she does believe in the magic of imagination. As the owner of a toy shop, she lives what she loves. And when she meets Holly Nolan, she sees a little girl in desperate need of a little magic.

…TO MAKE DREAMS COME TRUE
Three lonely people. Three lives at the crossroads. Three people who are about to discover that Christmas is the time of year when anything is possible, and when wishes have a way of finding the path home…

Sejak baca seri Travises, novel kontemporer Lisa Kleypas saya jadi pengen baca karya kontemporernya yang lain. Dan yang sudah lengkap serinya ya seri Friday Harbor ini.

Holly mengalami post-traumatic shock akibat kematian Ibunya yang mendadak. Hak asuhnya jatuh pada Mark Nolan, pamannya. Mark masih belum siap, ia nggak tahu apapun soal menjaga anak. Apalagi ia dibesarkan dalam keluarga berantakan, ia sama sekali nggak yakin bisa membesarkan anak peremupan berusia 6 tahun ini. Adiknya, Sam, pun nggak mau ikut mengurus Holly, tahu apa para bujangan tentang tanggung jawab mengurus anak?

Tapi akhirnya mereka berdua pun mengasuh Holly di rumah Sam di perkebunan anggur. Alex, adik mereka yang sangat reserved dan dingin pun mulai rajin berkunjung seminggu sekali. Perlahan, Mark dan Sam pun jatuh cinta pada si kecil Holly.

Dear Santa

I want just one thing this year
A mom
Please dont forget I live in friday harbor now. 

thank you

love 

Holly

Surat yang ditulis Holly membuat Mark dan Sam sadar bahwa dua orang bujangan nggak cukup untuk membesarkan anak perempuan. Mark, sebagai wali yang sah mulai serius memikirkan permintaan Holly. Ia pun mencari sosok sempurna dalam diri Shelby. Menurutnya Shelby sosok yang tepat untuk menjadi seorang istri dan Ibu.. tapi itu sebelum Holly bertemu dengan Maggie.

Maggie disisi lain satu-satunya orang yang mampu mengembalikan suara Holly. After six months indeliberately silent, Holly finally begin to speak to her, to Maggie! Both of them of course felt something electric when they got close. Tapi Mark kan sudah punya Shelby, dan Maggie sendiri masih pengen sendiri. Trus, kenapa Mark jadi uring-uringan ketika Maggie mau dijodohin dengan adiknya, Sam?

Ini cerita pendek banget. I mean, after reading Travises series somewhat I was expecting similiar experience but, well.. it's just too short for my taste. Jadi kira-kira pas sudah sampai bagian ending, saya cuma melongo, "Loh? Loh kok.." karena nggak nyadar kalau ternyata ceritanya sudah selesai. What the..
 
Anyway, overall it was a nice story. Plotnya oke, maklum Lisa Kleypas gitu loh. Sayang konfliknya kurang greget, tapi secara keseluruhan novel ini meninggalkan perasaan manis dan tenang setelah bacanya. Mungkin karena ada momentum christmas, family time, loves for the kid, believe in magic and fairies story, etc. It was just sweet.. So if you looking something simple and quick to read, please choose this.



My reviews of the series
#4 Crystal Cove
#5 Lightning Bay

Selasa, 05 Maret 2013

Kekasih

Judul: Kekasih
Penulis: Duet Gagas; Arini Putri & Yudhita Hardini
Penerbit: GagasMedia
Tahun: February 2013
Hlm: 300
ISBN: 9789797805753
Rated: 3/5
Sinopsis
KEKASIH:   
Aku selalu percaya, ada cukup cinta untuk semua orang. Dan aku akan bertemu dengan cinta yang menjadi takdirku itu suatu hari nanti.

Tapi aku tak pernah menyangka, kaulah yang kutemukan di tengah perjalanan hidupku ini.
Datang seperti sebuah kejutan, menyelinap masuk pintu hati, dan mencuri cintaku tanpa permisi.

Sesederhana itu kau memenangi hatiku.
Sesederhana itu pula aku kemudian memutuskan untuk menyebutmu milikku.
Kekasihku.

Ini pertama kalinya saya baca duet gagas. Awalnya saya pikir novel ini akan menjadi satu kesatuan cerita semacam Oppa & I by Orizuka dan Lia Indra Adriana. Tapi rupanya ada dua novella yang terbagi dalam masing-masing fairytale, dongeng cinderella yang dialami si adik dan kemudian si kakak. Masing-masing berbeda dan kedua tokoh ini sama sekali tidak bersimpangan jalan, murni kisah yang berdiri sendiri. Keterlibatan masing-masing pihak yang menunjukkan bahwa mereka adik kakak hanya sekedar di mention lah istilahnya. Disebut sekilas saja..

The First Fairytale by Arini Putri
Meskipun saya sering lihat novel AP di rak toko buku, sayang sekali saya belum pernah baca satupun karyanya. So, this is the first time I read her writing. Kisahnya tentang Kyra anak kuliahan yang dreamy, polos, kekanak-kanakan, tipe cewek manis banget. Sahabatnya si Raina ngebet banget nyomblangin Kyra dengan teman cowok kenalannya. 

What can I say, the story is so teenlit. Jadi si Kyra ini practically still a newbie on dating things. Dia belum pernah sekalipun berpacaran dalam 20 tahun hidupnya dan masih polos banget. Jadi selama separuh novella Arini Putri adegannya cuma Raina nyomblangin Kyra berkali-kali, pake acara tipu-tipu dikit macam nyamain jadwal dan tiba-tiba si cowok ikutan acara kumpul mereka atau apalah.

It's kinda boring in the first half part. Still boring until finally (after half the first fairytale novella) si Kyra berani mengambil keputusan yang sejujurnya sangat out of character. Kyra yang kalem, lemah lembut dan sangat submissive tiba-tiba saja jadi berani ngungkapin pendapat dan ambil resiko. Akhirnya dari situ sampai ending, ceritanya lumayan oke. 

Nothing's wrong with her writing style, hanya menurut saya sangat disayangkan eksekusi plotnya (terutama yang di awal-awal itu) agak 'kurang' greget. But overall, lumayan lah. Pesan moral yang saya dapatkan adalah kejar apa yang kamu mau sepenuh hati, nggak usah gengsi, nggak peduli apakah tindakanmu sangat out of character as long as he is (or something) worth your effort.


The Last Fairytale by Yudhita Hardini
This is the second novel of Yudhita Hardini I read after Orang Ketiga. I can say it is my favorite novella. Cara penulisannya mirip metropop, hell it can easily pass as a metropop. Mungkin karena targetnya adalah pembaca perempuan 20s-30s ya secara tokohnya juga berusia 30 tahun. Anyway, saya suka novella ini. Nuansanya fun, humornya mirip Antologi Rasa by Ika Natassa.

Ceritanya tentang Naira dan Kama yang sudah bersahabat selama 10 tahun. Selama itu pula Naira memendam rasa *tsah* sayangnya Naira lebih memilih jadi sahabat karena takut kehilangan Kama. Naira berbeda 180 derajat dari Kyra yang reserved dan kalem. Saya lebih suka tipe Naira yang open dan jago adlib ini. Sedangkan si Kama ini cowok tampan yang sayangnya sangat sadar bahwa dirinya ganteng and good at everything. 

Hubungan kedua sahabat ini sangat menyenangkan dan nyaman dengan satu sama lain. Kelihatan dari interaksi keduanya yang akrab dan joke-jokenya yang way beyond dating terms. Maksudnya orang pacaran pun belum tentu bisa saling melempar joke senyaman mereka berdua. I just think that her unrequited love is so wasted. Kemana aja sih selama 10 tahun ini? Come oooon. Why won't you just told him that you love him all these years? Too bad.

Saya suka bagaimana Yudhita Hardini mengeksekusi adegan-adegannya. Dalam beberapa adegan ada flashback tentang tahun-tahun ketika Naira-Kama masih jadi anak kuliahan di Sydney, tahun pertama mereka bertemu, tahun kedua mereka bersahabat, sampai tahun ketiga mereka disana. Peralihan adegan masa lalu pun halus. Bahkan di beberapa bagian akhir novella akhirnya kita juga bisa membaca kenangan persahabatan mereka dari sudut pandang Kama. Aw, I like it. I must say that Kama is my favourite Prince in Kekasih.

Mungkin karena saya sudah lewat fase teenlit kali ya jadi saya lebih suka novella kedua dibandingkan yang pertama. I begin to hope Yudhita Hardini is planning to write Kama's story in another novel. Just for Kama and her girl. I'm looking foward to her next project.


If not for the boring part in the first fairytale I would love to add more stars for Duet Gagas. Anyway keduanya sama-sama mengambil adaptasi dongeng Cinderella meskipun unsur dongengnya hanya dikit. Saya sendiri juga nggak berharap kalau bakalan sama plek dengan plot dongeng, menurut saya plot pilihan mereka untuk nggak mengadaptasi mentah-mentah dongeng ini sudah tepat.


PS: Thanks for Yudhesti Wahyu and YH for giving me a chance to read this awesome DuetGagas,
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...