Rabu, 13 Juli 2011

Replay


Judul: Replay
Penulis: Ken Grimwood
Penerbit: UFUK Press
Tahun: 2010
Hal: 532
ISBN: 978-602-8801-31-7




Review:

Selalu menarik untuk menyimak kisah time-travel dalam bentuk apapun. Dalam novel Replay ini mengusung tema unik dimana tokohnya dikhianati sang waktu untuk mati berkali-kali di waktu (tahun, bulan, hari, jam, menit dan detik) yang sama. Selama siklus kehidupan yang berulang itu Jeff berkali-kali menjalani kehilangan, pengasingan, dan bahkan penyembuhan. Tapi yang terparah dari semua apa itu adalah kehilangan akan orang-orang yang dicintai.

Hingga separuh buku novel ini mengisahkan betapa membingungkan dan frustasinya Jeff karena permainan waktu dimana ia kembali hidup dan mati berkali-kali, ia gunakan kesempatan itu untuk bertaruh pada pertandingan olah raga besar yang hasilnya digunakan sebagai modal investasi supaya dirinya bisa mandiri secara finansial, mendengarkan berita politik yang sama dan mengetahui hampir seluruh kejadian besar meliputi perang, kecelakaan, dll di seluruh dunia dalam kurun waktu 25 tahun siklus hidupnya.

Di tengah pengasingannya, akhirnya ia menangkap satu kejanggalan. Sesuatu yang seharusnya tidak ada selama 3 kali kehidupannya. Dan disitulah ia bertemu sesama Replayer, Repeater, atau apapun sebutannya. Mulai dari situ kisah berkembang menarik. Mulai dari pertemuannya dengan sesama Replayer lain yang membuatnya jatuh cinta, usahanya mencari sesama Replayer-Replayer lainnya, berkurangnya waktu siklus hidup mereka hingga keterlibatan Jeff dalam politik yang mengubah sejarah dan kejadian-kejadian yang tidak seharusnya terjadi.

Sungguh kisah fantasy yang mengesankan meskipun di beberapa bab terakhir banyak typo yang saya temukan. Sebenarnya ide time-travel sudah klise, tapi kemasan dan olahan Ken Grimwood yang terbit tahun 1986 ini belum pernah ada sebelumnya (ya kan? Atau udah pernah?) ruang lingkup yang dipakai juga terbatas pada tahun 1963-1988 saja membuat plotnya tertata apik. Bahkan menyerempet sedikit dengan keterlibatan alien yang sampai akhir tidak dijelaskan lebih lanjut dan bikin saya tambah penasaran. Tapi pendeskripsian rasa sedih, frustasi, pemahaman yang tercapai selama masa siklus Replaynya dan ironi jatuh cinta berkali-kali hingga masa-masa pengasingan Jeff yang digambarkan Grimwood sangat manusiawi tapi kurang menyentuh. Bagi pecinta drama, jangan berharap Anda bisa nangis berember-ember ketika membaca novel ini karena tidak ada drama berlebihan yang ditulis.

Dan yang paling menyenangkan adalah twisted ending yang sama sekali tidak tertebak. Bisa dibilang setelah antiklimaks, masih ada klimaks kecil dan berujung pada antiklimaks kedua di bagian epilog. Lovely!


4 komentar:

  1. wahhh kayaknya bagus yah?? aku malah baru tahu kalau buku ini udah diterjemahin sama Ufuk.. besok nyari ahh... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku suka mba, bagus menurutku.
      Ayo dicari, kapan itu aku lihat sempet di diskon :P

      Hapus
  2. Memang yaa... Sejak dahulu, begitulah cinta... Deritanya tiada berakhir... :')

    Jadi inget sama Ti Pat Kai.. Dihukum untuk jatuh cinta, mati, lalu hidup lagi, lalu jatuh cinta lagi... Hingga akhirnya ia bertemu dengan Biksu Tong dan bersama Sun Go Kong menuju ke barat mencari kitab suci... :DD #bedabangetyakpadahal xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, itu kalimatnya Pat Kai banget mba Tika =))

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...