Senin, 31 Oktober 2011

Perfect Chemistry

Judul: Perfect Chemistry
Penulis: Simone Elkeles
Penerjemah: Angelic Zaizai
Penerbit: Penerbit Terakota
Tahun: 2011
Hlm: 452
ISBN: 9786029698787


Review:


Si cewek (kulit) putih yang sering diledek si Putri Salju oleh Alex Fuentes ini bernama Brittany Ellis. Hidup dalam dunia sempurna yang berbeda jauh dari kehidupan Alex sendiri. Hidupnya yang penuh dengan bahaya, kekerasan, dan intrik geng Latino Blood tempatnya bergabung pada akhirnya bergesakan dengan hidup sempurna Brittany Ellis di kelas Kimia.

Saya tidak akan membeberkan jalan ceritanya karena dari sinopsis di belakang buku sudah cukup menjelaskan hampir keseluruhan cerita. Selain itu buku ini sudah terlalu sering di review dengan sangat baik oleh teman-teman blogger.

Mendengar animo positif pembaca di Goodreads dan teman-teman blogger yang ramai-ramai mereview buku ini beberapa bulan lalu membuat saya penasaran dan segera membeli buku ini. Covernya cantik, tebalnya pas, sinopsisnya menarik meski sangat teenlit ternyata membuat saya urung segera membacanya. Bukan karena saya tidak suka teenlit, tapi cuma karena belum mood, dan memang ada buku-buku lain yang lebih menarik perhatian, hehe.

Dan setelah saya membaca ternyata novel ini tak seheboh yang digembar-gemborkan (yah, mungkin masalah selera juga sih). Ceritanya begitu klise dan karakternya sudah sering sekali di daur ulang. Sangat cantik dan sangat tampan dengan segala kecerdasan dan kesempurnaan fisik yang mengesankan. Sayang sekali deskripsi pengarang mengenai karakter-karakter yang perfect-but-not-so-perfect ini menurut kurang flawless dan terlalu memaksa. Pengarang terlalu banyak mengungkapkan perasaan insecure tokoh yang sedang 'berpura-pura' menjadi sempurna atau tangguh padahal menurut saya akan lebih rapi jika pengarang tidak terlalu mengeksposenya secara berlebihan dalam deskripsi supaya pembaca bisa menyimpulkan sendiri sehingga bisa terasa natural.

Kemudian terpikir, mungkin animo bagus karena gaya berceritanya. Oke, gaya berceritanya memang enak, alur cepat meski kurang halus sehingga terkadang saya sering missed. Saya akui humornya bagus. Tapi entah kenapa saya tidak mendapatkan feel "this is it" yang biasanya saya rasakan kalau membaca cerita romance lainnya yang benar-benar bagus. Saya berharap lebih pada ending dari kisah ini, saat para tokoh utama feeling blue, saya mengharapkan Simone bisa lebih sensitif dalam meramu adegan ini tapi entah kenapa saya tetap merasa datar dan biasa-biasa saja. Dengan sangat menyesal saya terpikir untuk memberi dua bintang tapi karena covernya cantik bolehlah saya tambahin jadi tiga bintang.

17 komentar:

  1. jikakaka, nggak terlalu suka ternyata, emang si cewek digambarkan 'sempurna' dari luar, yg jadi masalah kan emang 'kesempurnaanya' ada banyak konflik di dalamnya :))

    BalasHapus
  2. Kyahaha.. Novel ini udah ngantri di rak bukuku.. Jadi skeptis, wkwkwkw..

    BalasHapus
  3. Aku mo dikirimin buku ini, katanya ada adegan2 panas yua mana sihh liat donnkkkk wkwkwk

    BalasHapus
  4. aku juga penasaran dengan buku ini karena liat ripiu yang bagus dari beberapa temen di GR

    BalasHapus
  5. @Mba Sulis:
    Hehe, iya bener juga mbak. Entah kenapa menurut aku konflik di dalam karakter diekspose berlebihan oleh pengarang dlm perang batin toko. Secara repetitive, Brittany bilang, "Hidupku tidak sempurna, keluargaku tidak sempurna." Hehe menurutku itu ga perlu, karena pembaca pasti sudah tahu.

    Selain itu, ga dapat feel menye2nya itu yg bikin tambah kecewa, hahaha :D

    @Mba Annisa:
    Eh, mba, ini cuma masalah selera loh. Jangan biarkan penilaian buruk saya menghalangimu membaca novel ini lho :D

    @Mas Dion:
    Dikit.. ga sebanyak HR sih adegan panasnya. Hehe. Mau pinjem po? Nih silakan.

    @Mba Sulis:

    BalasHapus
  6. Ah, maaf yg diatas tadi typo.

    @Mba Sinta:
    Reviewnya memang bagus2. Tapi kenapa ya saya ga ngerasain hal yg sama. :P

    BalasHapus
  7. Asik reviewnya :) Yah bisa jadi karena pencitraan yang klise bikin buku ini kurang 'greng' ya non. Apalagi dengan banyaknya review positif dan tidak sesuai dgn ekspektasi kita kan jadi jomplang gitu hehe. Kalau mau menye-menye baca Nicholas Sparks aja :)

    BalasHapus
  8. @Mba Mia
    Iya, mba. Ekspektasi awalku terlalu tinggi mungkin :P
    Aku jadi penasaran sama karya2 Nicholas Sparks nih berhubung buku2nya banyak yg di filmkan dan reviewnya bagus2..

    BalasHapus
  9. kebetulan kemaren baca ini. Baca ulang lagi. entah karena emang baca ulang atau apa, tapi bawaannya memang ga sebagus sebelumnya. *getok kepala sendiri*

    Ada beberapa yang bikin aku rolling eyes... dan masih kepikiran itu kenapa adegan hotnya ga aku+zaizai sensor yaaa wakakaka. ;D

    BalasHapus
  10. buku keduanya bakal diterbitin ngga ya? kan ada 3 buku tuh. hwhwhw.

    kalo baca edisi indonesia gmana gaya bahasanya? kalo baca yg inggrisnya, wah mantepp! :D

    BalasHapus
  11. aku masih penasaran sama novel ini karena judulnya. Perfect Chemistry. sebelum baca sinopsisnya aku udah inget Kimia duluan dan ada ketertarikan janggal antara aku dan kimia *abaikan*.
    ragu-ragu beli karena takut terlalu teenlit. baca review ini malah makin ragu. hehe. :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hm, mungkin seleramu sudah bukan untuk teelit lagi.. cari coming of age aja ^^

      Hapus
  12. Udah di no. 2 tp aku belum punya satupun bukunya... semoga bisa tercapai wishlist ini dlm waktu dekat...

    BalasHapus
  13. Sukaa banget seri ini, gak sabar nunguu buku ketiganya... nunggu yang terjemahannya,
    Yang gak suka dari buku ini penggambaran cara pergaulan tokoh-tokohnya, yang bebas... meskipun mungkin itu kenyataan bagi remaja-remaja barat, yah begitulah pokoknya, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, suka ya sama buku ini..
      Iyap, yang bikin aku ga suka sama bukunya ya karena lifestyle-nya yg kurasa kurang cocok apabila dibaca remaja ind.. I mean, kalau remajanya masih sangat labil, aku takut mereka jadi membuat pembenaran utk hal2 bebas setelah baca ini :-|

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...