Judul: Finding You
Penulis: Marc Levy
Penerjemah: Saraswati Wardhany
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2012
Hlm: 328
ISBN: 9789792282382
Rated: 4/5
Harga: pinjam mba A.S. Dewi
Sinopsis:
Finding You:
Saya senang sekali ketika dapat pinjeman buku lanjutan If Only It Were True ini. Kalo dipikir-pikir saya ini nggak modal banget ya, buku If Only It Were True pinjam dan buku lanjutannya juga pinjam lagi, huehehe. Makasih ya Bacaan Inge dan Through Tinted Glass atas pinjemannya.
Dalam buku If Only It Were True endingnya (maaf mau spoiler) adalah ketika Lauren akhirnya membuka mata setelah terbaring koma. Lalu aku pikir kemudian Lauren dan Atrhur akan hidup bahagia. Tapi rupanya tidak, saya rasa ujian cinta Arthur besar banget karena dalam Finding You, cintanya pada Lauren di uji lagi. Hiks..
Rupanya keluarga dan kolega Lauren merasa malu karena mereka menyerah dan menyetujui alat-alat koma Lauren di lepas. Hanya Arthur yang percaya dan berjuang demi Lauren. Sayangnya, Lauren tidak ingat Arthur sama sekali. Makanya ketika Lauren terbangun dari koma mereka meminta Arthur pergi dan berjanji agar Lauren tidak mengetahui bahwa mereka sudah pernah menyerah dan membuat keputusan yang salah.
Dengan berbesar hati Arthur pergi. Menurutnya cinta tidak harus memiliki, asal Lauren bahagia maka ia juga akan bahagia. Jadi dia membiarkan Lauren menjalani hidupnya yang dulu, tanpa kehadiran Arthur. Tanpa pernah mengingat bahwa Arthur pernah ada dalam hidup Lauren.
Hingga akhirnya Arthur kecelakaan dan ia bertemu Lauren kembali. Kecelakaan itu fatal bagi Arthur dan hanya Lauren yang bisa menyelamatkannya. Bersama Paul, sahabat Arthur, Lauren berusaha menyelamatkan hidup Arthur dari kematian. Dan selama itu Lauren merasa Arthur mengisi ruang-ruang kosong yang selama ini ia cari. She's drawn to Arthur.
Sementara itu kolega dan Ibu Lauren masih berusaha menjauhkan Lauren dari Arthur. Sedangkan Arthur sendiri berusaha keras agar Lauren tidak mengingat dirinya. Betapa besar pengorbanan Arthur demi Lauren, Paul sampai tidak habis pikir dengan sahabatnnya yang satu ini. Menurutnya Arthur sudah gila karena cinta. Untuk apa kemarin Arthur susah-susah menyelamatkan Lauren jika pada akhirnya Lauren tidak mengingat usahanya.
Setelah All Those Things We Never Said dan If Only It Were True, Marc Levy kembali membuat saya terharu dengan buku-bukunya. Ada ya karakter tidak egois seperti Arthur ini, too good to be true, yet so real sampai saya percaya bahwa karakter orang sebaik Arthur itu nyata. Kalaupun nggak nyata, saya tetap pengen percaya bahwa karakter itu ada.
Jika dalam If Only It Were True sudut pandang Arthur lebih dominan, dalam Finding You ini gantian Lauren yang lebih banyak. Berbeda dengan Arthur yang tenang, sangat berbesar hati, dan menyejukkan, karakter Lauren disini lebih ambisius, ceria dan penuh vitalitas. Saya sempat merasa kehilangan sosok Arthur tapi kemudian saya sadar bahwa ini memang waktunya Lauren untuk tampil.
Dalam buku If Only It Were True dulu Arthur hanya punya Paul sebagai orang terdekatnya, jadi saya terbiasa memiliki Arthur untuk saya sendiri. Tapi di Finding You saya kaget karena Lauren punya banyak orang yang mencintainya, jadi lebih banyak karakter yang muncul, jadi terasa lebih meriah. Mulai dari Ibunya, dr. Fernstein (dokter senior sekaligus atasan Lauren), Betty (perawat senior), dan bahkan Inspektur yang dulu mau menangkap Arthur atas pencurian tubuh koma Lauren juga meramaikan buku ini.
Akhir kata, buku ini masih menyimpan ciri khas filosofis Marc Levy, namun di banding If Only It Were True yang cenderung mellow, Finding You menawarkan lebih banyak humor dan menampilkan cerita romance sehingga terasa jauh lebih meriah dan ramai. Saya rekomendasikan buku ini untuk para penggemar romance dan penyuka kisah keluarga.
My review of this series:
#1 If Only It Were True
#2 Finding You
My review of this series:
#1 If Only It Were True
#2 Finding You
interesting story. Pengin juga beli bukunya
BalasHapuses it is, hihi.. selamat membaca ya :D
HapusAku belum pernah baca karya Marc yg ini, baru baca if only it were true... setuju bagus dan terharu banget dan seneng banget di if only akhirnya happy ending ^^
BalasHapus