Judul: Nobody's Baby But Mine (Chicago Stars #3)
Penulis: Susan Elizabeth Phillips
Penerbit: Piatkus
Hlm: 384
Tahun: October 13th, 2009
Rating: 4/5
Format: ebook
Sinopsis:
After a one night stand, however, Avery is determined to keep it from happening again. A man like Joe can only mean trouble for a woman like her, and she can't afford distractions. She's been hired to plan the wedding of the year--a make-or-break event.
But complications start piling up fast, putting the wedding in jeopardy, especially when shocking secrets of the bride come to light. And as Joe makes it clear that he's not going to give up easily, Avery is forced to confront the insecurities and beliefs that stem from a past she would do anything to forget.
The situation reaches a breaking point, and Avery faces the toughest choice of her life. Only by putting her career on the line and risking everything--including her well-guarded heart--will she find out what matters most.
Jane si Professor muda ini, saking pengennya punya anak secara impulsive menipu Cal Bonner supaya menghamilinya. Wow, what an unorthodox thinking coming from a Professor. Jane pikir semua pemain football itu dumb-ass. Berhubung Jane ber-IQ tinggi dia merasa butuh ayah yg bodoh untuk menyeimbangkan IQ anaknya. Awalnya saya bingung kenapa sih kok malah pengen anaknya ber-IQ average? Bukannya ber-IQ tinggi merupakan suatu keuntungan dan kelebihan yang harusnya disyukuri?
Saya pribadi berpikir harusnya orang-orang pintar dengan high IQ dan high EQ harus banyak-banyak beranak-pinak biar masa depan manusia makin maju. Begitu juga dengan pasangan yang rupawan, semisal yang pria tampan dan yang perempuan memiliki rupa serta penampilan di atas rata-rata, mereka harus beranak pinak yang banyak biar masa depan manusia makin rupawan juga. Intinya, gen superior sebisa mungkin dilestarikan. Well, that's just my wishful thinking, don't take it personally yaw.
Sampai hampir separuh buku mau selesai, alasan si Jane pengen nurunin IQ anaknya masih belum terjawab. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya disebutkan sekilas karena dia pengen anaknya hidup normal. Which is menurut saya kurang panjang penjelasannya. Jadi saya merasa alasan dia pengen nurunin IQ anak kurang kuat, malah cenderung sangat dangkal. Yang mana mengakibatkan seluruh plot dalam buku ini harus dipertanyakan.Apalagi pas ada spin-off cerita kisah cinta Orang tua Cal, Lynn-Jim Bonner yang lumayan heartbreaking awalnya. Makes my heart ache. Like really painful. SEP pinter banget bikin novel yang mengaduk emosi pembacanya. Menurut saya, seorang penulis dibilang sukses jika dia berhasil bikin pembacanya ikut merasa sakit yang dialami karakternya. Nice reading pokoknya~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar