Minggu, 16 September 2012

If Only It Were True

Judul: If Only It Were True: Andai Dia Nyata
Penulis: Marc Levy
Penerjemah: Saraswati Wardhany
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2006
Hlm: 272
ISBN: 9792224564
Harga: pinjem mba Inge 
Rated: 4/5
Sinopsis:
If Only It Were True:
Apa yang kaulakukan jika kau menemukan orang tak dikenal di dalam lemarimu, dan ia mengatakan tubuhnya dalam keadaan koma di sebuah rumah sakit? Apa yang kaulakukan bila kemudian kau jatuh cinta pada “hantu” ini? Apa yang kaulakukan jika para dokter hendak mengakhiri hidup gadis yang kaucintai---sekaligus menghancurkan hubungan ajaib yang terjalin di antara kalian?

Bukankah kau akan melakukan segala cara untuk menolongnya? Bukankah kau akan bersedia menempuh risiko untuk memperpanjang kebersamaan kalian? Dan bukankah detik-detik yang kalian jalani menjadi semakin tak ternilai?

Saya berkesempatan menonton film Just Like Heaven (JLH) yang diperankan Reese Witherspoon dan Mark Rufallo pada moment lebaran tahun ini. Padahal itu film lama banget ya. Perkaranya saya terlanjur nonton film plagiat adaptasi Indonesianya terlebih dahulu, judulnya Cinta Untuk Cinta. Dan filmnya, kacrut. Jadi saya pikir, mungkin film aslinya JLH juga sama jeleknya. I was wrong, filmnya sweet, aktingnya mantabs, eksekusi endingnya oke, dan humornya juga dapet. *ini kok jadi review film?*

Lalu saya terlibat obrolan seru dengan anggota BBI lainnya, mulai dari buku lokal yang menjiplak jalan cerita film JLH sampai novel aslinya. Saya jadi pengen baca bukunya apalagi setelah tahu bahwa penulisnya adalah Marc Levy. Sejak baca All Those Thing We Never Said yang sudah pernah saya review itu saya nyari buku-buku (terjemahan) beliau yang lainnya tapi lumayan susah ketemunya. Makanya ekspektasi saya tinggi sekali terhadap buku ini.

Teruuuuuuus,

Emang If Only It Were True bagus ternyata. Jalan ceritanya nggak jauh berbeda. Meskipun di film itu sweet dan romantis, the book has so much more to offer, the depht, the drama, the romance, the dialog, the philosophy are just like what I expected from Marc Levy's book. Dan tentunya lebih banyak kedalaman karakter dan cerita di banding filmnya. Ibaratnya di film itu target pasarnya emang pecinta film romance ringan, ini buku yang berjudul Andai Dia Nyata~ romancenya juga lebih menghanyutkan. 

Selain itu di beberapa bab terakhir If Only It Werer True ada drama keluarganya dimana karakter Arthur yang lempeng ini ternyata punya banyak luka, padahal menurut Lauren selama ini hidup lelaki itu tampak lurus-lurus aja, almost perfect. Apalagi Arthur baik banget mau membantu tanpa pamrih. Lauren heran sekali kenapa si Arthur ini rela menolong dirinya yang notabene hantu yang awalnya dianggap annoying.. diri Arthur yang sekarang ini tak lain akibat didikan ibunya yang penuh kasih sayang,

"Ibuku meninggal kemarin, kemarin beberapa tahun yang lalu. Sehari setelah kepergiannya, yang paling mengherankanku adalah gedung-gedung masih berdiri tegak di kanan-kiri jalan, mobil terus meluncur, orang-orang masih berjalan, yang tampaknya tidak mengerti bahwa duniaku baru saja lenyap..."


Khas Marc Levy ini ya pinter banget meramu drama keluarga. Yah, walaupun saya jauh lebih mbrebes baca All Those Things We Never Said soalnya buku ATTWNS itu full mengisahkan konflik ayah dan anak. Sedangkan dalam buku Andai Dia Nyata kan campuran romance, dan menurutku romancenya lumayan mendalam tapi nggak sampai bikin teary. Can't wait to read the sequel Finding You.
 
Dan akhir kata... If Only It Were True bercerita mengenai cinta tanpa syarat. Cinta Lili (ibu Arthur) kepada anaknya, cinta Arthur kepada Lauren. Cinta yang tidak menuntut balas, yang begitu dahsyat hingga mereka menghargai setiap detiknya dan menyerahkan seluruhnya untuk cinta itu sendiri. Juga tentang kehilangan dan tentang merelakan cinta.


My review of this series:
#1 If Only It Were True
#2 Finding You

16 komentar:

  1. cinta yang tidak menuntut balas..dan menghargai setiap detiknya ..keren :)

    BalasHapus
  2. saya mencoba memahami: tentang merelakan cinta itu seperti apa yaa?
    hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hm, itu akunya sotoy gitu deh mas Helvry *halah*

      Hapus
  3. sudah terkirimkah bukunya? aq sudah baca yang buku keduanya hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu ya review buku keduanya. Kalo oke aku mau pinjem *ga modal*

      Hapus
  4. Agak OOT nih dari review. Omong-omong soal merelakan orang yang kita cinta, aku juga baru lihat kisah ini di Toy Story 3 yang kemarin ditayangin Globaltv, agak ketinggalan banyak menit di awal, tapi bisa jadi ini adalah kisah Toy Story yang paling bagus menurutku yang lebih sarat akan makna--meski komedinya juga masih ada--dan sedikit sedih. *ikutan-ikutan review film jadinya x))

    Jadi, tampaknya aku bakal cari buku ini juga. Tampaknya nama Marc Levy menjanjikan sesuatu yang wow :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku Toy Story 3 cuma lihat awal sama akhirnya doang.. tearjerker bgt filmnya. Kapan2 nyari filmnya deh..

      Ayo FJ cari bukunya! :D

      Hapus
  5. pernah baca novel ini, dan baguuus pol, biasanya suka novel dengan happy ending, walopun ini happy ending sih, tapi dari alurnya ga keliatan kalo mau happy ending karena aku pikir laurennya bakal mati beneran, eh ternyata endingnya sadar dari komanya, give 5 out 5 for this novel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku yg uda nonton filmnya aja masih terkecoh dengan ending bukunya. Unpredictable bgt!

      Hapus
  6. Wah ada filmnya ka? Aku baru tau.... bukunya bagus banget menurutku , sempet khawatir bagaimana endingnya... ternyata happy end ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. adaaaa.. hehe. Filmnya juga so sweet bangeeet :D

      Hapus
  7. mbak bisa tidak saya beli buku nya if only it were true, soalnya udah cari kemana-mana saya nda dapat. minta tolong sekali mbak rencana buku ini jadi penelitian saya, saya dari jurusan sastra prancis unhas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Rika..
      Mohon maaf, saya juga bukunya pinjam, jadi tidak bisa membantu Rika.
      Mungkin coba cari lapak buku bekas online via google, siapat tahu ada.
      Semoga Rika sukses ya penelitiannya :D

      Hapus
  8. Aku juga suka banget buku ini, lagi pengen baca lagi, tapi bukunya udah ilang nggak tau dipinjam siapa ��. Kalau filmnya malah belum pernah nonton..
    Ada rekomendasi buku apa lagi kah yg bagus ceritanya ?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...