Senin, 27 Oktober 2014

Touché: Alchemist

Judul: Touché: Alchemist (Touché #2)

Penulis: Whindy Puspitadewi
Penerbit: GPU
Hlm: 224
Tahun: 2014
ISBN: 9786020303352
Rating: 3,5/5
Harga: IDR 48000
Sinopsis:
Touché: Alchemist   
Hiro Morrison, anak genius keturunan Jepang-Amerika, tak sengaja berkenalan dengan Detektif Samuel Hudson dari Kepolisian New York dan putrinya, Karen, saat terjadi suatu kasus pembunuhan. Hiro yang memiliki kemampuan membaca identitas kimia dari benda apa pun yang disentuhnya akhirnya dikontrak untuk menjadi konsultan bagi Kepolisian New York.

Suatu ketika pengeboman berantai terjadi dan kemampuan Hiro dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Pada saat yang sama, muncul seseorang yang tampaknya mengetahui kemampuannya. Kasus pengeboman dan perkenalannya dengan orang itu mengubah semuanya, hingga kehidupan Hiro menjadi tidak sama lagi.


Secara keseluruhan Touché: Alchemist ini adalah cerita yang berbeda dibandingkan Touché. Meskipun dihubungkan oleh kesamaan kemampuan touché dan tokoh Pak Yunus yang wira-wiri dalam latar cerita ini.

Saya lebih suka buku keduanya ini dibandingkan buku pertamanya. Selain karena saya rasa lebih matang plotnya, penokohannya pun jauh lebih hidup dari pada para tokoh di buku Touché. Jika dibandingkan dengan Touché, dinamikanya tentu lebih hidup buku pertamanya yang menurut saya seru dan penuh aksi. Alchemist lebih tenang, rapi dan terstruktur. Tidak menggebu-gebu dan penuh ketegangan.

Hal tersebut terlihat dari plot dan alur, serta gaya bahasa semi baku macam terjemahan. Kita akan diajak Hiro untuk mengungkap satu per satu kasus seperti komik detektif Conan atau seri Sherlock Holmes. Tentu dengan kemampu menyentuhnya (Touché) dimana dengan menyentuh dia bisa membaca struktur kimia dari benda tersebut. Dan kadang masih diselingi humor kaku yang dapat dirasakan melalui dialog Hiro yang suka seenaknya.

Meskipun disini tokoh utamanya ada Hiro dan Karen, tapi porsi karakter lain bagaikan numpang lewat. Bahkan Karen sendiri kurang kuat, mungkin niatnya mau dijadiin Watson-nya Hiro, tapi kok ya gitu-gitu aja sih dia. Sering keliatan tapi tak punya peran yang penting banget dalam cerita. Benar-benar cuma sebagai pelengkap cerita saja. Strong karakter mutlak dimiliki Hiro seorang. Jadi buat kalian yang ngarep ada adegan romantis, silakan bersiap untuk kecewa. Hiro and Karen is not a lovey dovey.

Salah satu karakter lain yang lumayan punya peran disini adalah kemunculan Yunus (dari Touché #1). Itu pun karena Yunus punya peran yakni menjadi benang merah kedua buku ini dan kemungkinan seri selanjutnya.

Anyway, saya lebih suka dengan Alchemist dibandingkan Touché #1. Tentu kedua buku tersebut ada plus minus nya tersendiri. Kalau lebih suka cerita action mendebarkan, tentu Touché #1 lebih bagus. Tapi karena saya suka dengan plot rapi dan fast paced serta karakter Hiro, saya vote for Alchemist sebagai favorit dari kedua buku itu.

Can't wait to read the next journey from Touché.

2 komentar:

  1. Ceritanya memang bagus banget, sayangnya tokoh sama kasusnya kaya yang di Detective Conan :(

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...