Penulis: Allison van Diepen
Penerjemah: Susan Pasca Lina
Penyunting: Johanes Trihartanto
Penerbit: Esensi (Erlangga Group)
ISBN: 9786027596184
Hlm: 193
Tahun: 2012
Rated: 3.5/5
Sinopsis:
Si Peramal Cinta:
Kayla memang masih muda tapi dia lebih bijaksana dalam masalah cinta dari pada siapa pun yang mungkin pernah kamu kenal. Bahkan Tracey, kakak perempuannya yang 10 tahun lebih tua sangat mengandalkan saran-saran cinta dari Kayla.
Dengan website buatan Kakaknya yang ahli komputer, Kayla menjalankan
situs Peramal Cinta. Ia menyediakan konsultasi melalui telepon,
chatting, maupun email. Btw, kliennya beragam, mulai dari anak pra-remaja hingga wanita dewasa pekerja kantoran.
Selain itu ia juga rajin menulis artikel dan
tips-tips berkencan di websitenya. Sekarang saya jadi tahu tips & trik saling menggoda ala anak remaja Amerika, haha. Kayaknya akan berguna suatu saat nanti.
Kayla pun nggak asal cari uang lho, dia juga sering melakukan studi kasus terhadap seluruh kliennya untuk bahan penelitian. Salah satu contohnya nih, dia menggelar acara Kencan Kilat di sekolahnya (yang rupanya sukses besar) lalu menjadikannya sebagai bahan esai untuk tugas Sosiologinya. Kewl.
Semuanya berjalan lancar sampai suatu ketika Kayla nggak yakin apakah Jared menyukainya atau tidak. Well, kesan saling menggoda itu nyata tapi Kayla butuh seseorang untuk meyakinkannya apa yang sedang terjadi. Ia butuh Peramal Cinta untuk dirinya sendiri.
Seperti roda yang berputar, kalau ada senang pasti akan ada susah juga dong. Tiba-tiba saja Kayla tak yakin menjadi Peramal Cinta itu pilihan yang tepat. Darimana ia tahu kalau saran-sarannya benar? Bagaimana jika seseorang malah menjadi terluka lantaran mengikuti sarannya?
Kejadian itu adalah sebuah pelajaran untuk orang-orang yang profesinya adalah membantu orang lain. Kau tidak bisa memaksa orang lain menerima bantuanmu. Merekalah yang harus menginginkannya. ~p.41
Pertama kali saya agak ragu akan menyukai buku ini secara sudah lama
banget nggak baca novel teenlit dan memang lagi nggak mood baca teenlit.
Tapi mengingat kesibukan UAS saya memilih buku ini karena termasuk
camilan ringan. Saya nggak berharap banyak tapi ternyata saya sanga menikmati
Si Peramal Cinta. Ceritanya jauh lebih bagus dari yang saya duga.
Beberapa tips & trick serta dating rules ini di tulis dengan serius dan bakal banyak kita temui di beberapa halaman. Porsi Kayla yang sedang bekerja sebagai Peramal Cinta pun cukup banyak, beberapa kali ia menangani klien, jadi profesi sebagai Peramal Cinta ini bukan cuma jadi hiasan sambil lalu seperti kebanyakan novel teenlit yang lain, tapi benar-benar di bahas serius dalam buku.
Biarpun cuma 193 halaman namun sebenernya isinya jauh lebih banyak dan
padat akibat pemilihan font yang lumayan kecil. Sayang covernya kurang menarik.. mirip novel-novel Lizzie McGuire zaman dulu. Tapi gaya berceritanya seperti
romance yang mengingatkan saya akan kesenangan membaca karya-karya
Meg Cabot, dan malah jauh lebih tebal. I would definitely love to read Allison van Diapen next books!
Secara keseluruhan saya sangat menikmati buku ini. Dan beberapa kali tertawa terhibur dengan humor penulisnya. Sebenernya penulisnya nggak bermaksud melucu, tapi tentu ada adegan yang memang bikin kamu ketawa karena menurutmu lucu (tapi mungkin nggak lucu bagi orang lain).
Saya cuma teringat sama masa-masa remaja yang awkward dan insecure, yang rupanya juga dialami oleh seluruh remaja di belahan dunia lain. Kalau kamu remaja dan butuh saran cinta, saya rasa buku ini tepat untuk bacaan ringan kamu.
PS: Terima kasih mba Khairanni (Esensi) saya jadi bisa membaca buku ini
PS 1: Esensi juga menerbitkan buku ke-#2 ya? Pengen baca Peramal Cinta is Back nih.
begitu lihat covernya langsung teringat Lizzie McGuire :D
BalasHapusIyah bgt~
Hapusahahaha bener banget jadi inget si Lizzie.. kalo diliat dari reviewmu emang cocok dijadiin selingan :D
BalasHapusIni ringan.. tapi gimana yaa, tetep banyak dan padet gitu tebelnya mba.
Hapus